ASIATODAY.ID, JAKARTA – Toyota Motor Corporation siap menginvestasikan USD2 miliar atau Rp28,290 triliun di Indonesia dalam lima tahun ke depan untuk pengembangan mobil listrik.
Asia Region CEO Toyota Motor Corporation Yoichi Miyazaki mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan 10 jenis kendaraan listrik bagi masyarakat Indonesia.
Investasi tersebut dibahas dalam pertemuan antara manajemen Toyota bersama pemerintah Indonesia.
Adapun emerintah Indonesia diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Affandi Lukman.
“Dalam lima tahun ke depan, Toyota sudah menyiapkan 10 jenis kendaraan listrik bagi konsumen Indonesia. Teknologi kendaraan Toyota sudah siap untuk mendukung penerapan B30 Indonesia,” kata Yoichi dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (9/12/2020).
Menurut Yoichi, investasi ini merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung Indonesia mengurangi emisi dan impor minyak bagi kendaraan bermotor.
Toyota memperkirakan konsumsi bahan bakar berpotensi turun hingga 126 juta liter pada 2025 mendatang.
Selain menyatakan komitmen itu, Yoichi juga merespons positif Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Ia menyatakan beleid itu akan memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan jumlah lapangan kerja di Indonesia.
“Dalam rencana pengembangan bisnis kami, Toyota mempersiapkan Indonesia menjadi hub ekspor bagi produk Toyota, tidak hanya untuk kawasan ASEAN namun juga negara tujuan lainnya, sehingga kami benar-benar mempersiapkan rantai pasok dan sumber daya manusia,” papar Yoichi.
Sementara, Airlangga menyatakan UU Cipta Kerja adalah solusi agar Indonesia keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap. Hal ini bisa dilakukan dengan jika ada peningkatan dalam penyerapan tenaga kerja.
“Penyerapan tenaga kerja menjadi permasalahan tersendiri untuk Indonesia, karena keterbatasan lapangan kerja di dalam negeri. Pemerintah menyambut baik rencana investasi yang akan dilakukan oleh Toyota,” ujar Airlangga.
Airlangga mengatakan, Toyota akan membuat proyek EV Smart Mobility di Bali. Proyek ini adalah bagian dari Toyota untuk mendukung Indonesia dalam menggunakan kendaraan listrik dalam ekosistem eco-tourism di Nusa Dua, Bali.
“Toyota akan bekerja sama dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua,” terang Airlangga.
Ia merekomendasikan hilirisasi produk nikel sebagai bahan baku baterai mobil listrik dalam pengembangan industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBL-BB) nasional. Airlangga menargetkan produk KLB-BB bisa diekspor, salah satunya ke Australia.
“Pemerintah akan memberi dukungan yang diperlukan oleh Toyota dalam rangka pengembangan KBL-BB dalam bentuk regulasi, insentif fiskal dan non fiskal,” tandas Airlangga. (ATN)
Discussion about this post