ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) fase II di Jakarta direncanakan akan dimulai bulan Maret 2020. Proyek dengan nilai investasi Rp4,5 triliun ini dikerjakan oleh perusahaan patungan Shimizu-Adhi Karya JV (SAJV).
Pada Senin (17/2/2020) telah dilakukan penandatanganan kontrak kerja paket CP201 fase 2A MRT Jakarta.
Penandatanganannya dilakukan oleh Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim dan Perwakilan Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV) Yutaka Okumura.
Penandatanganan yang berlangsung di area exit B Stasiun Bundaran HI ini disaksikan langsung oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii, Chief Representative Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) untuk Indonesia Yamanaka Shinichi, dan Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan pekerjaan yang termasuk paket kontrak ini adalah membangun dua terowongan yang menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Harmoni dan dua stasiun bawah tanah, yaitu Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas. Total panjang jalur yang dikerjakan sepanjang 2,8 kilometer.
“Pembangunan fase 2 MRT Jakarta terbagi menjadi dua bagian, yaitu fase 2A dan 2B. Nilai kontraknya Rp4,5 triliun,” ujar William di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020).
Dikatakan, Fase 2A terdiri dari jalur sepanjang sekitar enam kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun yaitu Stasiun Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.
Pembangunan fase 2A dibagi menjadi tiga paket kontrak sipil, terdiri dari paket kontrak CP 200 (D-Wall Gardu Induk/Resipient Substation Monas), CP201 (Bundaran HI—Harmoni), CP202 (Harmoni—Mangga Besar), CP203 (Mangga Besar—Kota).
Selain itu, ada paket kontrak untuk sistem perkeretaapian dan rel (railway systems and trackwork) CP205 dan CP 206 untuk kereta (rolling stock). Seluruh pekerjaan fase 2A diperkirakan akan berakhir pada Desember 2024.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pembangunan MRT fase dua CP201 memiliki tantangan. Sebab, lokasi pembangunan harus memperhatikan aspek lingkungan di kawasan Monas.
“Ini memiliki tantangan yang tidak sederhana. Karena menyangkut kawasan strategis dan tantangan alam yang tidak sederhana,” jelasnya.
Anies berharap perpanjangan rute MRT dapat memanjakan masyarakat dalam menggunakan transportasi umum yang terintegrasi.
“Jadi fase dua ini semua stasiun didesain untuk bisa terintegrasi dengan moda transportasi umum lain,” tandasnya. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post