ASIATODAY.ID, JAKARTA – Nilai investasi Rusia di Indonesia masih belum signifikan. Pasalnya, Rusia saat ini menempati peringkat ke-37 negara investor di Indonesia.
Total investasi Rusia di Indonesia pada kuartal ke III 2021 tercatat baru mencapai USD9,2 juta dalam 280 proyek.
Menurut Menteri Koordinator Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, masih terdapat banyak potensi kerjasama perdagangan dan investasi yang dapat dijajaki dan dieksplorasi lebih lanjut oleh kedua negara.
Salah satu kerjasama investasi yang saat ini sedang berjalan terkait pembangunan kilang minyak di Tuban, Jawa Timur, dan Blok Natuna yang diharapkan dapat terealisasi sesuai rencana.
Untuk itu, Indonesia dan Rusia pun sepakat untuk meningkatkan kerjasama di berbagai bidang dalam rangka mendorong upaya pemulihan ekonomi.
Dalam pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva dibahas beberapa isu kerjasama strategis kedua negara.
Salah satu kerjasama kedua negara adalah rencana penyelenggaraan Sidang Komisi Bersama di bidang perdagangan, ekonomi dan teknik (SKB) ke-13 RI-Rusia back-to-back, serta rencana Pameran Industri INNOPROM: Industrial Exposition dan Business Dialogue yang untuk pertama kalinya akan diselenggarakan di Jakarta pada 10-12 Maret 2022.
“Dua kegiatan ini akan memainkan peran penting sebagai platform of collaboration dalam upaya meningkatkan hubungan dan kerja sama konkret di bidang ekonomi, perdagangan, investasi dan industri antara Indonesia dengan Rusia, terlebih kegiatan akan berlangsung di masa Presidensi Indonesia di G20,” kata Airlangga dalam keterangan di Jakarta, Jumat (24/12/2021).
Selain menghadirkan pelaku industri dari kedua negara, pameran direncanakan akan menghadirkan pula para pelaku usaha dan industri dari kawasan Eurasia dan kawasan Asia Tengah serta beberapa perusahaan dari kawasan Asia Tenggara lainnya.
Di samping event bersama tadi, kedua negara juga membahas berbagai isu dan potensi kerja sama strategis yang menjadi perhatian kedua negara, antara lain kerja sama di bidang industri kedirgantaraan dan antariksa, energi, infrastruktur transportasi dan perkeretaapian, industri perkapalan, produk peternakan serta platform ekonomi digital.
Secara khusus juga telah dibahas upaya dalam penanganan pandemi covid-19, dimana Pemerintah Rusia menyatakan kesiapannya untuk mendorong kerjasama pengembangan vaksin covid-19 di tanah air melalui Sputnik-V dan obat-obatan therapeutic lainnya.
Dari aspek perdagangan, kedua negara mencatat tren positif dalam perdagangan bilateral. Pada periode Januari-Oktober 2021 tercatat kenaikan neraca perdagangan sebesar 44,33 persen atau senilai USD2,21 miliar dibandingkan periode tahun sebelumnya yang dengan komoditas unggulan yang diekspor ke Rusia yakni minyak sawit yang mengalami peningkatan yang relatif tinggi.
Selain itu, kedua negara juga sepakat untuk lebih mendorong kerjasama di bidang energi baru dan terbarukan seperti energi hidro dan hidrogen serta pembangunan floating power plant sebagai langkah bersama dalam pengurangan emisi karbon.
Di samping isu bilateral, kedua pihak juga sepakat untuk meningkatkan kerjasama melalui forum global, utamanya melalui Presidensi Indonesia di G20 dan partisipasi Rusia pada pameran World Expo. (ATN)
Discussion about this post