ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perusahaan fintech Indonesia PAYFAZZ menginvestasikan dananya sebesar USD30 juta ke Xfers – sebuah perusahaan fintech di Singapura – untuk membentuk entitas baru yang disebut dengan Fazz Financial Group (FFG).
Kolaborasi ini bertujuan mengawasi misi gabungan dalam menyediakan akses dan inklusi keuangan melalui layanannya di seluruh Asia Tenggara.
Investasi tersebut juga akan mendorong kepemimpinan fintech PAYFAZZ dan Xfers secara regional – untuk menyediakan layanan yang lebih kolaboratif di seluruh wilayah. Nantinya, Fazz Financial Group akan memiliki kapabilitas yang menunjang inklusi melalui penawaran layanan keuangannya di Asia Tenggara.
Dengan memanfaatkan latar belakang Xfers yang kuat dalam infrastruktur pembayaran, kepatuhan terhadap peraturan, dan teknologi yang beragam maka investasi ini akan melengkapi PAYFAZZ dalam menyediakan akses ke jaringan pembayaran, fintech, dan layanan keuangan yang lebih besar di Indonesia dan di seluruh kawasan.
Kerja sama tersebut sekaligus menandai salah satu transaksi lintas batas pertama antara dua start-up fintech di Asia Tenggara yang juga merupakan lulusan program akselerator Y Combinator.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu, PAYFAZZ mengumumkan penggalangan dana Seri B yang dipimpin oleh B Capital dan Insignia Ventures Partners, dengan partisipasi dari Tiger Global, Y Combinator, ACE & Company dan BRI Ventures. Kedua perusahaan itu akan tetap mempertahankan namanya masing-masing selama beroperasi di bawah entitas keuangan yang baru.
Selain itu pada Kuartal II tahun ini, FFG akan fokus pada penguatan infrastruktur dan penawaran produk. Bahkan FFG bakal meluncurkan dua produk baru yaitu, solusi pembayaran tanpa integrasi yang ditargetkan bagi pedagang yang berbasis di Singapura; dan solusi integrasi tunggal untuk menghubungkan perusahaan/pengusaha dengan fintech yang ingin memasuki Asia Tenggara dengan metode pembayaran lokal di wilayah tersebut. Hal ini juga didukung dengan bantuan untuk menjangkau konsumen yang tidak memiliki akses perbankan.
CEO Grup Fazz Financial Group Hendra Kwik mengatakan, memanfaatkan jaringan lokal PAYFAZZ yang luas di Indonesia dan infrastruktur pembayaran Xfers yang kuat di wilayah regional, merupakan sebuah langkah maju bagi kedua perusahaan untuk bersatu dan bekerja menuju tujuan bersama.
“Dengan FFG yang baru dibentuk, tim kami akan memperluas kemampuan gabungan untuk mempercepat inklusi melalui layanan keuangan di Asia Tenggara,” katanya dalam keterangan, Kamis (4/3/2021).
Menyrut Hendra, dengan investasi ini maka Xfers akan berfungsi sebagai layanan business-to-business (B2B) dari FFG dengan fokus menghubungkan pelanggan eksternal ke infrastruktur pembayaran dan jaringan pengguna yang dikumpulkan oleh FFG.
Di Indonesia, Xfers saat ini menghubungkan bisnis online ke berbagai metode pembayaran yang meliputi transfer bank, e-wallet, dan saluran offline seperti jaringan agen perbankan dan toko serbaguna.
Xfers sendiri sejak 2020 telah membangun posisinya untuk mengaktifkan jaringan perbankan agen (seperti agen pulsa, toko kelontong, dan warung) guna memfasilitasi pembayaran digital. Melalui PAYFAZZ dan jaringan agen perbankan sebagai klien-nya, Xfers telah telah mengumpulkan akses ke lebih dari 10 juta masyarakat yang tidak memiliki akses keuangan perbankan di Indonesia.
Menanggapi kerja sama tersebut, Wakil CEO Fazz Financial Group Tianwei Liu mengungkapkan perasaan senang karena dapat memperdalam kemitraannya dengan PAYFAZZ, serta atas peran baru Xfers dalam melayani bisnis B2B dan sebagai cabang regional dari Fazz Financial Group.
“Dengan lebih banyak sumber daya yang tersedia, kami berharap dapat membantu lebih banyak lagi perusahaan/pengusaha yang ingin memasuki Asia Tenggara. Terutama untuk bisnis yang ingin mengakses para konsumen yang masih kurang terlayani di Indonesia,” ujarnya.
PAYFAZZ merupakan salah satu dari beberapa perusahaan start-up teknologi yang fokus pada memperbaiki kekurangan akses keuangan dengan menemukan cara yang inovatif untuk lebih memberikan masyarakat Indonesia akses kepada layanan keuangan. Saat ini, perusahaan mengoperasikan jaringan perbankan berbasis agen terbesar dengan lebih dari 250.000 agen terdaftar.
Menurut Fitch Ratings, Asia Tenggara merupakan rumah bagi sekitar 290 juta penduduk yang tidak memiliki akses terhadap layanan perbankan. Meskipun inklusi keuangan yang digerakkan secara digital sudah lazim di beberapa negara Asia Tenggara, masih terdapat banyak wilayah yang masih belum terlayani. (ATN)
Discussion about this post