ASIATODAY.ID, BAGHDAD – Irak mengekspor sekitar 103 juta barel minyak mentah pada Desember 2022, menghasilkan pendapatan sebesar US$7,6 miliar (1 dolar AS = Rp15.591). Demikian diumumkan Kementerian Perminyakan Irak pada Senin (2/1).
Dikutip dari Xinhua, Selasa (3/1/2023), harga rata-rata minyak mentah Irak pada Desember adalah US$73,64 dolar per barel, ungkap kementerian itu dalam sebuah pernyataan, mengutip statistik dari Organisasi Negara untuk Pemasaran Minyak (State Organization for Marketing of Oil) Irak.
Sebanyak 100,7 juta barel diekspor dari ladang minyak di Irak tengah dan selatan melalui pelabuhan Basra, sementara 2 juta barel lebih diekspor dari Provinsi Kirkuk di wilayah utara melalui pelabuhan Turki Ceyhan di Mediterania, kata pernyataan itu.
Harga minyak telah meningkat di pasar global sejak pecahnya krisis Rusia-Ukraina pada Februari tahun lalu, yang menguntungkan Irak dan negara-negara pengekspor minyak lainnya. Namun, harga minyak mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir akibat kekhawatiran akan turunnya permintaan minyak di pasar global.
Perekonomian Irak sangat bergantung pada ekspor minyak mentah, yang menyumbang lebih dari 90 persen pendapatan negara tersebut. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post