ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Rencana Amerika Serikat (AS) untuk menjatuhkan sanksi kepada mereka yang melanggar embargo senjata PBB terhadap Iran atau dikenal dengan snapback direspon sebagai bentuk kekalahan AS.
Embargo senjata itu rencananya akan berakhir pada 18 Oktober seperti yang disepakati dalam kesepakatan nuklir 2015.
Presiden Iran Hassan Rouhani pada hari Rabu menggambarkan penentangan terhadap Washington sebagai “kemenangan bangsa Iran dan kekalahan memalukan Amerika Serikat dalam pengaktifan mekanisme snapback.”
Perwakilan Khusus AS untuk Venezuela dan Iran Elliott Abrams mengatakan Washington dapat menolak akses ke pasar AS bagi siapa pun yang berdagang senjata dengan Iran.
Pemerintahan Presiden Donald Trump terus menuduh bahwa Iran masih upaya untuk mengembangkan senjata nuklir. Namun Iran membantah tuduhan itu.
Pada 2018 Trump keluar dari kesepakatan nuklir Iran -,di mana Teheran membatasi kegiatan nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi,- dan menerapkan kembali sanksi AS. Washington juga mengatakan telah memicu kembalinya semua sanksi PBB terhadap Iran, yang akan berlaku akhir pekan ini.
Tetapi pihak lain dalam kesepakatan nuklir -,Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia,- dan sebagian besar Dewan Keamanan PBB mengatakan mereka tidak yakin Amerika Serikat dapat memberlakukan kembali sanksi PBB atau dikenal dengan mekanisme snapback.
“Ini seperti menarik pelatuk dan tidak ada peluru yang keluar,” kata seorang diplomat senior Dewan Keamanan PBB tanpa menyebut nama, dikutip AFP, Kamis (17/9/2020).
“Tidak akan ada snapback (penerapan kembali sanksi), sanksi akan tetap ditangguhkan, (kesepakatan nuklir) JCPOA akan tetap berlaku,” tegas diplomat itu.
Ditanya apakah Washington ‘membuat rencana konkret sekarang untuk sanksi sekunder’ untuk menegakkan embargo senjata, Abrams mengatakan kepada wartawan: “Kami, dalam banyak hal, dan akan memiliki beberapa pengumuman selama akhir pekan dan lebih banyak pengumuman pada hari Senin dan kemudian hari-hari berikutnya berikutnya.”
Para diplomat mengatakan hanya sedikit negara yang kemungkinan akan menerapkan kembali sanksi PBB terhadap Iran.
Sebelumnya pada Rabu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan kepada wartawan, “Kami akan melakukan semua hal yang perlu kami lakukan untuk memastikan bahwa sanksi tersebut diberlakukan.” (ATN)
Discussion about this post