ASIATODAY.ID, TEHERAN – Pemerintah Iran berencana membuka kembali masjid di sejumlah wilayah yang dinilai masih terbebas dari ancaman wabah coronavirus (covid-19).
Rencana itu disampaikan setelah Iran memperlonggar sejumlah aturan mengenai pembatasan pergerakan masyarakat.
Melansir Guardian, Senin 27 April 2020, Presiden Hassan Rouhani mengatakan bahwa Iran akan dibagi menjadi tiga zona: Putih, Kuning, dan Merah. Pembagian zona didasarkan pada jumlah infeksi dan kematian akibat covid-19.
Aktivitas di masing-masing zona akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyebaran covid-19. Masjid-masjid di zona putih, atau yang secara konsisten masih terbebas dari covid-19, akan dibuka kembali karena risiko penularan virus antar warga relatif rendah.
Sejak sepekan terakhir, warga Iran sudah bisa kembali berbelanja ke pertokoan dan juga pasar. Mereka juga bisa kembali bersantai di taman usai pemerintahan Rouhani memperlonggar pembatasan pergerakan.
Pelonggaran dilakukan setelah angka kematian akibat covid-19 di Iran secara konsisten berada di bawah 100 sejak 14 April. Dalam 24 jam terakhir, Iran mencatat tambahan 60 kematian yang menjadikan totalnya mencapai 5.710.
Sebelumnya, Rouhani telah menyampaikan pesan Ramadan kepada para pemimpin negara Islam atau yang mayoritas penduduknya Muslim di seluruh dunia.
“Saya berharap kita dapat terus memperkuat hubungan antar negara Islam. Melalui upaya gabungan dan pertukaran pengalaman, mari kita mempercepat proses memerangi covid-19,” ungkap Rouhani.
Di akhir pesannya, Rouhani berharap ibadah puasa para pemimpin negara Islam beserta seluruh warganya diterima Allah SWT. Ia juga berharap Muslim di seluruh dunia dapat tetap bangga dan bersemangat dalam menjalani ibadah puasa di tengah pandemi covid-19.
Sementara itu, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan bahwa Italia akan mulai mencabut kebijakan penguncian wilayah (lockdown) secara berkala mulai 4 Mei mendatang. Nantinya, sejumlah perusahaan dan toko akan kembali beroperasi setelah tutup total selama lebih kurang tujuh pekan.
Dalam sebuah konferensi pers pada Minggu malam, 26 April 2020, Conte mengumumkan dimulainya “fase dua” dari wabah virus korona (covid-19), yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 26 ribu orang di seantero Italia.
PM Conte memperingatkan warga Italia bahwa memperlonggar lockdown bukan berarti akhir dari aturan menjaga jarak sosial atau social distancing. Ia menegaskan, warga Italia masih harus tetap mematuhi aturan ketat seperti menjaga kebersihan dan tetap mengenakan masker.
“Jika kalian mencintai Italia, tolong jaga jarak,” sebut PM Conte. Ia menjelaskan bahwa “fase kedua” adalah kondisi saat warga Italia dan covid-19 hidup berdampingan.
Mulai 4 Mei mendatang, sejumlah taman publik di Italia akan dibuka kembali. Warga Italia juga diizinkan untuk kembali mengunjungi keluarga atau kerabat masing-masing, dengan syarat mereka berada di satu wilayah yang sama.
Saat mengunjungi keluarga atau kerabat, warga Italia diwajibkan mengenakan masker dan tidak boleh menggelar pesta. PM Conte mewanti-wanti warga untuk tidak melanggar aturan.
“Jika melanggar aturan, kematian (akibat covid-19) akan kembali melonjak, dan perekonomian negara kita akan sulit diperbaiki,” ungkap PM Conte, dikutip dari Anadolu Agency.
Semua aktivitas di bidang manufaktur dan konstruksi juga akan diizinkan beroperasi mulai 4 Mei. Namun pihak perusahaan harus memastikan kegiatan operasional berjalan dengan tetap berlandaskan protokol kesehatan.
Pemakaman keluarga juga akan diizinkan kembali di Italia, dengan syarat harus dilakukan di area terbuka dan maksimal hanya dihadiri 15 orang.
Untuk toko-toko retail, PM Conte berharap operasionalnya juga dapat dimulai kembali di bulan Mei. Restoran, kafe, dan tukang cukur di Italia baru dapat beroperasi kembali mulai 1 Juni.
Sementara kegiatan persekolahan di Italia baru akan dibuka lagi pada September mendatang. (ATN)
Discussion about this post