ASIATODAY.ID, TEHERAN – Iran menunjukkan armada pasukan drone bunuh diri produksi terbaru.
Jenderal top Iran mengatakan pesawat itu dimaksudkan untuk menghantam kota-kota Israel di Haifa dan Tel Aviv.
Dilansir dari RT, Senin (12/9/2022), Iran menyatakan telah mengembangkan pesawat nirawak bunuh diri yang dirancang khusus untuk menyerang kota-kota pesisir terbesar Israel jika terjadi permusuhan terbuka antara dua musuh lama.
Berbicara kepada saluran Iran IRIB TV1, Brigadir Jenderal Kioumars Heydari, kepala pasukan darat negara itu, mengungkapkan bahwa Teheran telah mengembangkan pesawat nirawak Arash-2, yang merupakan versi terbaru dari kendaraan udara nirawak bunuh diri jarak jauh (UAV) Arash-1.
Menggembar-gemborkan generasi berikutnya dari UAV ini sebagai “tak tertandingi,” Heydari mencatat bahwa Iran telah “mendesain khusus drone ini untuk menargetkan Haifa dan Tel Aviv.” Dia juga mengatakan militer negaranya “menunggu perintah untuk menyebarkannya suatu hari nanti.”
Sang jenderal melanjutkan untuk menggambarkan fitur Arash-2, mengatakan bahwa kemampuan uniknya memungkinkannya untuk mengambil informasi beberapa kali sebelum menyerang dan menghilangkan target yang ditentukan.
Heydari menambahkan bahwa drone telah ditambahkan ke inventaris militer dan berjanji untuk menunjukkan potensinya selama latihan militer di masa depan.
Menurut laporan media, pendahulu drone baru, Arash-1, memiliki kemampuan untuk menempuh jarak lebih dari 1.400 kilometer sebelum mencapai targetnya dan dapat menghindari deteksi radar.
UAV dikatakan memiliki panjang 4,5 meter dengan lebar sayapnya diperkirakan antara 3,5 dan empat meter. Desain drone juga memungkinkannya menghemat bahan bakar.
Iran dan Israel telah lama berselisih, dengan program nuklir Teheran menjadi salah satu poin utama pertikaian. Meskipun Iran bersikeras bahwa niatnya damai, Tel Aviv khawatir bahwa Teheran pada akhirnya dapat memperoleh senjata nuklir meskipun ada kesepakatan nuklir yang ditandatangani pada tahun 2015 oleh AS, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, Tiongkok, Uni Eropa, dan Iran.
Israel juga secara luas diyakini berada di balik serangan rahasia terhadap kemampuan penelitian nuklir Iran dan pembunuhan beberapa ilmuwan Teheran. (ATN)
Discussion about this post