ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perusahaan energi JA Solar memasok modul surya jenis bifacial double-glass dengan volume 43,8 MW untuk proyek energi surya pertama di Malaysia.
“Teknologi ini memadukan modul bifacial double-glass dengan tracker. Proyek ini akan menghasilkan listrik sebesar 74 juta kWh per tahun ketika telah beroperasi,” kata Jin Baofang, Chairman, Board of Directors & CEO, JA Solar melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa (4/8/2020).
Proyek tersebut mendapat investasi dari Halpro Engineering, usaha patungan yang dibentuk pengembang proyek asal Jerman, EPC Greencells Group, dan mitra lokalnya, Majulia.
Proyek ini termasuk program Large-Scale Solar (LSS) babak kedua di Malaysia. Dengan memadukan teknologi sel surya bifacial berefisensi tinggi dan struktur double-glass, modul bifacial double-glass mampu menghasilkan listrik dari sisi belakang dengan skor daya di atas 70 persen jika dibandingkan dengan sisi depan modul.
Lebih lagi, modul tersebut secara efektif meningkatkan imbal-hasil investasi berkat kapasitas daya listrik yang lebih besar, kinerja iradiasi yang rendah, serta daya tahan terhadap PID, bahkan di tengah kondisi menantang (seperti gurun pasir, tepi pantai, dan lain-lain) serta cuaca berat (termasuk bersuhu panas, kelembapan tinggi, dan lain sebagainya).
Dengan modul berefisiensi tinggi dan tracker, proyek ini kelak memiliki tingkat produksi energi dan imbal-hasil atas investasi yang lebih besar.
Menurut Jin Baofang, setelah mendirikan basis manufaktur di Malaysia pada 2015 dan memasok modul-modul surya untuk beberapa proyek berskala besar di wilayah setempat, JA Solar giat memperluas jangkauannya dengan mempromosikan berbagai teknologi baru yang membantu pelanggan lokal untuk mengurangi LCOE dan meningkatkan imbal-hasil investasi proyek.
“Ke depan, JA Solar akan terus mempromosikan aplikasi teknologi canggih demi menggerakkan perkembangan industri fotovoltaik di Malaysia, serta negara-negara lain di Asia Tenggara,” tandasnya. (AT Network)
Discussion about this post