ASIATODAY.ID, BERLIN – Pemerintah Jerman menyiapkan bantuan darurat senilai 400 juta euro atau Rp5,79 triliun bagi korban banjir pekan lalu.
Menteri Keuangan dan Wakil Kanselir Olaf Scholz mengumumkan rencana itu pada konferensi pers Rabu (21/7/2021).
“Penting untuk segera mengirim pesan kepada orang-orang di daerah yang terkena dampak bahwa ada masa depan, bahwa kita peduli bersama, bahwa ini adalah masalah bagi kita sebagai seluruh negara, bahwa kami membantu,” kata Scholz sebagaimana dilaporkan Xinhua.
Pekan lalu, bencana banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi melumpuhkan jalan raya, memutus aliran listrik dan menyapu seluruh rumah. Rhine-Westphalia Utara dan Rhineland-Palatinate sangat terpukul, dengan sedikitnya 170 orang tewas dan banyak korban yang masih hilang.
Setengah dari 400 juta euro pembayaran bantuan cepat, yang dapat diperpanjang lebih lanjut secara tidak birokratis. Anggaran bantuan disediakan dari anggaran federal dan setengah dari negara bagian.
“Jika memang dibutuhkan lebih banyak, kami akan membayar lebih,” kata Scholz.
Selain itu, setelah penilaian awal kerusakan pada akhir Juli, dana rekonstruksi untuk infrastruktur juga harus tersedia tepat waktu, yang mungkin bisa mencapai miliaran, menurut Scholz.
Ditanya apakah perbedaan harus dibuat antara siapa yang memiliki asuransi dan siapa yang tidak ketika membayar uang untuk membangun kembali rumah yang hancur, Scholz mengatakan dia menganjurkan “tidak sinis dan tidak berperasaan.”
“Namun demikian, kemungkinan kewajiban untuk menyediakan asuransi bencana alam bagi pemilik rumah juga harus diperdebatkan di masa depan, karena akan ada peristiwa alam yang lebih ganas pada interval yang lebih pendek,” kata Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer pada konferensi pers yang sama.
Menurut Scholz, sebagai negara industri, Jerman juga memiliki tanggung jawab besar untuk mencapai netralitas CO2 dan mengembangkan teknologi berkelanjutan. Oleh karena itu, perubahan iklim buatan manusia harus dihentikan.
Pantau Situasi
Sementara itu, Pemerintah Indonesia melalui KJRI Frankfurt terus memantau perkembangan bencana banjir yang terjadi di sejumlah area di negara bagian Rheinland-Pfalz, Nordrhein-Westfalen dan Bayern, terutama untuk memberikan bantuan bagi para WNI yang terdampak banjir.
Hingga saat ini, tidak terdapat laporan WNI yang meninggal dunia. Teridentifikasi 12 keluarga WNI yang rumahnya terdampak bencana banjir di Bad Neuenahr-Ahrweiler, Erfstadt dan Wuppertal, 10 diantaranya telah mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman. Semua dalam kondisi aman, sehat dan memiliki cukup persediaan logistik.
KJRI Frankfurt telah menyampaikan bantuan logistik kepada keluarga WNI terdampak melalui salah satu rumah WNI di Siegburg yang saat ini menjadi tempat pengungsian sementara 4 keluarga WNI asal Bad Neuenahr-Ahrweiler.
Indonesia melalui KJRI Frankfurt turut menyampaikan simpati dan belasungkawa yang mendalam sehubungan dengan adanya korban jiwa yang sudah mencapai lebih dari 150 orang, serta ratusan korban luka-luka, dan ratusan korban lainnya yang masih belum ditemukan.
Indonesia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerja sama organisasi masyarakat Indonesia di wilayah kerja KJRI Frankfurt untuk membantu para WNI yang terdampak dan masyarakat lainnya di Jerman. (ATN)
Discussion about this post