ASIATODAY.ID, JAKARTA – Japan International Cooperation Agency (JICA) menegaskan komitmennya untuk membangun mass rapid transit (MRT) jalur Timur-Barat.
Menurut Kepala Perwakilan Kantor Indonesia Shinichi Yamanaka, pihaknya siap memulai proyek MRT yang rencananya menghubungkan antara Kalideres, Jakarta Barat hingga Ujung Menteng, Jakarta Timur dengan jarak 31,7 kilometer.
“Kita berharap ini bisa cepat direalisasikan. Saat ini, kita baru mulai riset untuk menyusun desain dasar. Kami sebenarnya siap saja tapi kami menunggu tanda boleh start dari Kementerian Perhubungan,” ujar Shinichi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (24/01/2020).
Shinichi menjelaskan jalur MRT Timur-Barat akan terkoneksi di daerah Sarinah sebagai titik pertemuan dengan jalur MRT Utara-Selatan.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan perpanjangan jalur dari Bundaran HI ke Monas, lalu ke utara lagi kurang lebih delapan kilometer,” jelas Shinichi.
Indonesia dan Jepang secara prinsip, menurut dia, sudah meyepakati pembangunan MRT Timur-Barat. Namun, realisasinya masih menunggu waktu sebab masih ada yang harus dimatangkan.
“Bukan masalah sebenarnya yang membuatnya tersendat, tapi lebih kepada administratif saja,” katanya.
Shinichi mengatakan MRT menjadi moda transportasi publik yang paling sesuai, baik dari sisi kecepatan maupun volume, untuk menjawab kebutuhan populasi Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) yang besar.
Dia juga menyebutkan salah satu kendala yang dihadapi dalam membangun moda transportasi massal di Jakarta adalah kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Untuk merencanakan transportasi publik, pola pikir yang dipegang kedua pihak berbeda terutama antar Pemprov (DKI Jakarta) dan Kementerian Perhubungan. Yang penting, satukan dulu persepsinya untuk menyusun suatu rencana besar,” imbuh Shinichi.
Selain pembangunan MRT, JICA juga sedang menggarap pembangunan Pelabuhan Patimban. Pelabuhan ini dinilai sebagai solusi kondisi Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah jenuh. Ditargetkan, sebagian terminal mobil di Pelabuhan Patimban bisa diluncurkan 2020. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post