ASIATODAY.ID, BINTAN – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong menyoroti perkembangan krisis di Myanmar yang stagnan dan tak kunjung selesai.
Hal itu menjadi topic pembahasan kedua pemimpin saat mengadakan pertemuan di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) pada Selasa (25/1/2022).
Kedua pemimpin mencatat bahwa tidak ada kemajuan signifikan yang dicapai dalam penerapan konsensus lima poin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sejak diadopsi pada April tahun lalu.
Karena itu, kedua pemimpin mendesak kemajuan dalam pengiriman bantuan kemanusiaan.
“Kami berkomitmen untuk membantu Myanmar mencapai resolusi yang tahan lama dan damai demi kepentingan rakyatnya,” kata Lee.
“Tetapi penting bagi ketua ASEAN dan utusan khususnya untuk melibatkan semua pihak yang terlibat,” lanjutnya.
Lee mengatakan, Singapura akan terus bekerja dengan ketua ASEAN Kamboja, ketua berikutnya Indonesia, dan negara-negara anggota ASEAN lainnya pada implementasi penuh dari konsensus lima poin dan keputusan ASEAN terkait lainnya.
Selain isu Myanmar, kedua pemimpin juga membahas penguatan hubungan bilateral antara kedua Negara.
Lee mengatakan, pertemuan pada hari Selasa ini menunjukkan, hubungan bilateral antara Singapura dan Indonesia dalam “tertib kerja yang baik”.
“Kedua negara kami mampu bekerja sama dalam situasi yang menantang, dan menyelesaikan masalah lama secara terbuka dan konstruktif,” katanya.
“Saya yakin bahwa kami akan membangun fondasi yang kuat ini dan mengembangkan area kolaborasi baru untuk memberi manfaat bagi generasi mendatang,” imbuhnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo meyakini hubungan Indonesia-Singapura akan makin kuat.
“Saya yakin ke depan hubungan antara dua negara akan makin kuat,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menyampaikan kehormatan bagi pemerintah Indonesia dapat menerima kunjungan PM Lee Hsien Loong dan delegasi Singapura di Bintan.
“Sudah waktunya bagi PM Lee dan saya untuk duduk kembali dan membahas upaya penguatan kerja sama bilateral. Tahun ini juga merupakan tahun peringatan 55 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Singapura,” kata Jokowi. (ATN)
Discussion about this post