ASIATODAY.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (12/10/2021) bertolak ke Provinsi Jawa Timur, untuk melakukan groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), di Kabupaten Gresik.
Berdasarkan informasi dari Biro Pers Sekretariat Presiden, Kepala Negara bersama rombongan lepas landas melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta sekitar pukul 08.00 WIB dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju Provinsi Jawa Timur adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo.
Sebagai referensi, Freeport McMoRan Inc. (FCX), salah satu pemegang saham PT Freeport Indonesia (PTFI), mengungkapkan bahwa PTFI telah mendapatkan fasilitas kredit bank senilai USD1 miliar untuk membiayai proyek smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur.
FCX memerincikan rencana pembangunan smelter di Gresik akan dilanjutkan dengan dua cara.
Pertama, ekspansi kapasitas fasilitas smelter tembaga yang sudah ada di Gresik hingga 300.000 metrik ton konsentrat atau 30 persen dari kapasitas saat ini. Estimasi biayanya diperkirakan mencapai USD250 juta.
Freeport sebelumnya telah membangun fasilitas smelter tembaga di Gresik yang kini dikelola oleh PT Smelting-Gresik. Kapasitas inputnya saat ini mencapai sekitar 1 juta ton konsentrat tembaga per tahun dan menghasilkan produk utama katoda tembaga sebesar 300.000 ton per tahun.
Fasilitas smelter tersebut memurnikan kurang lebih 40 persen dari produksi konsentrat tembaga Freeport.
Kedua, dengan adanya ekspansi smelter PT Smelting, kapasitas smelter baru di Gresik diturunkan dari 2 juta metrik ton menjadi 1,7 juta metrik ton konsentrat per tahun.
Pada 15 Juli 2021, Freeport dan PT Chiyoda International Indonesia menandatangani kontrak kerja sama kegiatan engineering, procurement, dan construction (EPC) untuk smelter baru tersebut dengan perkiraan biaya USD2,8 miliar. Selain itu, Freeport juga membangun fasilitas precious metal refinery (PMR) untuk mengolah lumpur dari PT Smelting dan smelter baru di Gresik dengan perkiraan biaya sekitar USD250 juta.
Freeport akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pembangunan smelter tembaga di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur dan batal melakukan kerjasama dengan investor asal China, Tsingshan Steel.
Sementara, Gresik Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) resmi disahkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) teknologi dan manufaktur melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2021 tanggal 28 Juni 2021 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi).
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) tercatat memiliki 60% saham di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik JIIPE tersebut, sedangkan 40% sisanya oleh Pelindo III.
Penunjukkan JIIPE sebagai KEK teknologi dan manufaktur menjadikannya sebagai salah satu kawasan industri yang paling kompetitif dan diminati pelaku industri global.
KEK Gresik JIIPE merupakan obyek strategis nasional untuk industri 4.0. Hal ini menyediakan konektivitas superior dengan transportasi multimoda, terhubung pelabuhan laut dalam, utilitas lengkap satu pintu, perizinan lingkungan dengan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) satu pintu, dan izin konstruksi cepat melalui fasilitas KLIK.
Kawasan industri ramah lingkungan seluas 1.761 hektare (ha) ini dikelompokkan berdasarkan jenis industri. Saat ini KEK Gresik JIIPE telah memiliki 13 tenant dari industri chemical processing, makanan, konstruksi, dan smelter.
KEK Gresik JIIPE dilengkapi 400 ha kawasan pelabuhan laut dalam yang berlokasi di Selat Madura dan bagian dari Kawasan Pelabuhan Surabaya. Dengan total panjang dermaga 6.200 m, kedalaman air laut -16 m LWS, KEK Gresik JIIPE dapat melayani kapal yang berukuran hingga 150.000 dead weight tonnage (DWT). Pelabuhan ini telah beroperasi sejak tahun 2015, dan ditargetkan dapat menangani kargo hingga 6 juta MT per tahun. (ATN)
Discussion about this post