ASIATODAY.ID, JAKARTA – JP Morgan memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 4,9 persen di tahun ini dan tahun depan. Perkiraan ini sejalan dengan perlambatan ekonomi global.
Dalam risetnya yang berjudul Emerging Market Asia Regional Themes and Indonesia Outlook, JP Morgan menyebut kontribusi konsumsi terhadap pertumbuhan PDB hanya tiga persen. Sementara kontribusi investasi hanya 1,3 persen terhadap pertumbuhan PDB.
“Pertumbuhan yang kurang baik karena belanja modal yang melambat, (bisa diperbaiki dengan) kebijakan pemerintah yang memegang kunci pada 2020,” tulis JP Morgan dalam risetnya, dilansir Minggu (24/11/2019).
Tahun depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi masih sama. Sektor konsumsi menyumbang tiga persen terhadap pertumbuhan PDB, sedangkan investasi akan lebih baik dengan kontribusi 1,8 persen terhadap pertumbuhan PDB.
Sementara itu, bank asal Amerika Serikat (AS) ini memperkirakan inflasi akan tetap stabil pada 2020 di tengah harga minyak mentah yang lebih rendah. Inflasi untuk tahun ini diperkirakan 2,8 persen, dan 2,5 persen pada 2020.
Adapun untuk defisit transaksi berjalan (CAD) diprediksi berada di level 2,6 persen dari PDB tahun ini dan 2,7 persen di 2020. Perbaikan defisit CAD tak lepas dari perbaikan neraca pembayaran.
“Bank Indonesia diperkirakan akan memotong (suku bunga acuan) 25 basis poin (bps) untuk sisa 2019, dengan risiko pelonggaran lebih lanjut pada 2020,” lanjut riset JP Morgan. (AT Network).
,’;\;\’\’
Discussion about this post