ASIATODAY.ID, DETROIT – Kanada dan Jepang menyampaikan ketertarikannya untuk bekerja sama dagang dengan Indonesia untuk critical minerals (mineral penting).
Tawaran itu disampaikan langsung oleh Menteri Perdagangan Internasional Kanada, Mary Ng dan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, atau Minister of Economy, Trade and Industry of Japan (METI), Yasutoshi Nishimura saat bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto.
Pertemuan itu berlangsung dalam rangkaian pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Ministers Responsible for Trade Meeting dan Pertemuan Tingkat Menteri Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) di Detroit, Amerika Serikat, pada Jumat pagi (26/5/2023).
“Kami baru saja bertemu dengan Vale Indonesia, kami melihat potensi kerja sama dengan Indonesia perihal teknologi dan input pada mining value chain agar sesuai TSM (Towards Sustainable Mining)”, kata Menteri Ng. pada pertemuan tersebut.
Lebih lanjut, Mary Ng menyampaikan harapannya untuk kedua negara dapat segara menyelesaikan perundingan Indonesia – Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) serta dapat segera mewujudkan komitmen kerja sama halal untuk produk – produk Kanada.
Menanggapi hal tersebut, Menko Airlangga menyampaikan “penyelesaian Indonesia – Kanada CEPA merupakan salah satu prioritas Presiden Jokowi, selain itu juga mendorong terwujudnya kerja sama sertifikat halal Indonesia – Kanada”.
Sebagaimana diketahui Indonesia – Kanada akan kembali bertemu untuk Perundingan Putaran ke-5 Indonesia – Kanada CEPA di Otawa, Kanada pada 29 Mei – 2 Juni 2023.
Diharapkan dengan adanya perjanjian dagang yang komprehensif dan kerjasama sertifikat halal dapat meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara khususnya perdagangan dan investasi.
Sementara itu, Jepang telah menandatangani perjanjian critical minerals dengan Amerika Serikat (AS) dan berharap dapat melakukan perjanjian serupa dengan Indonesia.
Sebelumnya, Jepang dan Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan tentang perdagangan mineral penting untuk baterai kendaraan listrik. Kesepakatan tersebut diharapkan dapat membantu kendaraan listrik yang menggunakan logam yang diproses di Jepang, sehingga dapat memenuhi syarat perolehan insentif pajak berdasarkan Inflation Reduction Act (IRA) yang dicanangkan oleh Presiden Joe Biden.
IRA dinilai akan berpengaruh positif terhadap pengembangan kendaraan listrik global dimana Indonesia dapat mengambil manfaat.
“Pada tahun 2023, hubungan bilateral Indonesia – Jepang genap 65 tahun dan hubungan bilateral ASEAN – Jepang genap 50 tahun kerja sama ASEAN,” kata Menteri Nishimura.
Dengan Indonesia sebagai pemegang keketuan ASEAN tahun ini, Pemerintah Jepang berharap dapat menjadi momentum yang sangat baik untuk mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Jepang.
Menko Airlangga menyampaikan kembali keinginan Presiden Joko Widodo di sela-sela pertemuan KTT G7 di Hiroshima minggu lalu.
“Kami berharap Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA) dapat diselesaikan pada September 2023, sebelum KTT ke-43 ASEAN”.
Menteri Nishimura juga menyampaikan harapannya agar IJEPA dapat dirampungkan pada September 2023 atau setidaknya pada bulan November 2023.
“Pada pertemuan Presiden Joko Widodo dan CEO perusahaan- perusahaan Jepang telah disepakati 5 Memorandum of Understand (MoU) dan 24 Letter of Intent (LoI), salah satunya adalah komitmen Sumitomo Forest perihal penanganan pertanian,” ujar Menko Airlangga.
Selain itu, Menko Airlangga juga menyampaikan kesepakatan ASEAN Leaders’ Declaration on Developing Regional Electric Vehicle Ecosystem dan berharap critical minerals dapat masuk menjadi bagian untuk mendukung kesepakatan tersebut. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post