ASIATODAY.ID, JOHOR BAHRU – Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA), pada Selasa (10/1/2023) melaporkan bahwa sebuah kapal kargo Malaysia yang membawa lima awak kapal hilang selama 10 hari dan terakhir terdeteksi berada di perairan Indonesia.
Badan itu mengatakan mereka menerima informasi dari Sub-Pusat Penyelamatan Maritim (MRSC) Langkawi pada pukul 17:13 pada hari Senin mengenai hilangnya kapal kargo Malaysia MV Dai Cat 06.
Direktur MMEA negara bagian Johor Nurul Hizam Zakaria dalam sebuah pernyataan mengatakan kapal kargo Malaysia, yang membawa pipa baja, telah berangkat dari Perak pada 23 Desember dan seharusnya tiba di Kuching, Sarawak pada 31 Desember.
“Lokasi terakhir kapal hilang ini terdeteksi melalui Automatic Identification System (AIS) pada 1 Januari di perairan Indonesia, 0,2 mil laut dari perbatasan perairan Johor.
“Sinyal terbaru berdasarkan Emergency Position Indicator Radio Beacon (EPIRB) dikirim dari 30 mil laut barat laut Pemangkat, Indonesia,” kata Nurul Hizam, menambahkan bahwa sinyal marabahaya terdeteksi pada Senin malam.
Nurul Hizam dikutip oleh media lokal mengatakan bahwa lima orang di dalamnya adalah tiga orang Malaysia dan dua orang warga Indonesia.
Ketika ditanya apakah bajak laut terlibat, Nurul Hizam mengatakan bahwa pihak berwenang melihat semua sudut termasuk kemungkinan cuaca buruk.
“Kami tidak ingin berspekulasi,” katanya, menurut New Straits Times, seraya menambahkan bahwa nilai pipa logam tersebut adalah RM 726.205 (US$166.065).
Dia menambahkan, Maritime Rescue Control Center (MRCC) di Putrajaya juga telah meminta bantuan pihak berwenang Indonesia untuk melacak keberadaan kapal tersebut.
Dia mengatakan MRSC Johor Bahru juga mengirim NAVTEX, sebuah sistem yang memberikan informasi terbaru kepada semua petugas navigasi di laut, untuk meminta bantuan dari komunitas maritim tentang informasi apa pun tentang kapal yang hilang. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post