ASIATODAY.ID, TOKYO – Pemerintah Jepang mulai mewaspadai gelombang kedua kasus coronavirus (Covid-19) menyusul adanya 63 kasus positif baru virus corona (Covid-19) dan 7 kematian pada Kamis (28/5/2020). Jumlah itu menjadi lonjakan terbesar dalam sehari sejak 14 Mei lalu.
Otoritas Jepang melaporkan, 21 dari 63 kasus Covid-19 baru itu berada di selatan Kota Kitakyushu. Padahal, kota yang terletak di prefektur Fukuoka itu telah melaporkan nihil kasus corona selama 23 hari terakhir.
Per hari ini, Jumat (29/5), Kota Kitakyushu telah melaporkan 43 kasus baru.
Melansir CNN, lonjakan kasus baru yang muncul ini meningkatkan kekhawatiran warga terkait potensi gelombang kedua penularan pandemi corona di Negeri Matahari Terbit.
Perdana Menteri Shinzo Abe baru secara resmi mencabut status darurat nasional pandemi corona setelah mengklaim berhasil meratakan kurva penyebaran virus tersebut pada awal pekan ini.
Status darurat itu diterapkan Jepang sekitar Maret lalu dan diperluas pada April lalu. Dengan status darurat itu, warga diimbau melakukan karantina mandiri dan berdiam di rumah.
Namun, status darurat di Jepang tidak mengikat warga lantaran tidak ada sanksi atau denda bagi pelanggar sehingga masih memungkinkan melakukan perjalanan, termasuk bekerja di kantor meski jam kerjanya dikurangi.
Temuan puluhan penularan baru ini pun menjadikan total kasus Covid-19 di Jepang menjadi 17.431 kasus dengan 887 kematian.
Belasan ribu penularan corona itu termasuk kasus-kasus yang terdapat di kapal pesiar Diamond Princess yang sempat terdampar dan dikarantina di perairan Yokohama karena membawa ratusan penumpang positif Covid-19. (ATN)
Discussion about this post