ASIATODAY.ID, NEW DELHI – Membludaknya jumlah kasus Covid-19 di India, membuat rumah sakit di negeri itu kewalahan dan mulai menolak pasien.
Hal ini dialami Ashwani Jain, pasien Covid-19 yang meninggal di dalam ambulans di New Delhi, India. Pihak keluarga berusaha membawa pasien ke sejumlah rumah sakit, namun selalu ditolak.
“Mereka tidak peduli apakah kami hidup atau mati,” kata Kashish, anak perempuan Jain yang duduk di dalam ambulans. Ia bersama sang paman menemani Jain dalam perjalanan mencari rumah sakit di seantero New Delhi.
“Saya kehilangan ayah yang sangat saya cintai,” ujarnya kepada AFP, Minggu (14/6/2020).
Semua rumah sakit yang didatangi keluarga Jain menolak menerima pasien baru. Padahal, sebuah aplikasi buatan Pemerintah India mengindikasikan tempat tidur di beberapa rumah sakit tersedia untuk pasien baru.
Dengan melonjaknya jumlah kasus covid-19 di India, kematian Jain dan sejumlah pasien lainnya semakin meningkatkan kekhawatiran mengenai sistem kesehatan di wilayah ibu kota.
Lebih dari 1.200 orang meninggal akibat covid-19 di New Delhi, dan lebih dari 1.000 kasus terbaru muncul pada setiap harinya.
Kamar jenazah di New Delhi kewalahan menerima jenazah, begitu juga dengan pemakaman dan krematorium. Beberapa anggota dewan perwakilan daerah Delhi mengatakan angka kematian sebenarnya dari covid-19 dua kali lipat lebih tinggi dari versi pemerintah.
Media lokal India dipenuhi cerita tragis mengenai pasien covid-19 yang meninggal karena ditolak rumah sakit. Seorang ibu hamil meninggal usai “di-pingpong” dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain.
Seorang pria berusia 78 tahun melayangkan ke petisi ke Pengadilan Tinggi Delhi untuk mendapatkan perawatan ventilator. Namun ia meninggal sebelum kasusnya selesai di pengadilan.
Berdasarkan data Worldometers pada Minggu ini, total kasus covid-19 di India telah melampaui 321 ribu dengan 9.199 kematian dan 162.379 pasien sembuh. (ATN)
Discussion about this post