ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia mulai dikhawatirkan akan mengalami nasib yang sama dengan India.
Pasalnya, hingga Sabtu (8/5/2021) Indonesia tercatat menjadi salah satu negara yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara sebesar 19 persen.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi yang merujuk data dari organisasi kesehatan dunia PBB (WHO) bahwa di antara negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia jadi salah satu negara yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 tertinggi.
“Negara India, Indonesia, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, Thailand, Maladewa, Timor Leste, Myanmar, dan Bhutan mengalami kenaikan kasus tertinggi yaitu 19 persen. Ini dilihat dari kurun waktu sepekan hingga 2 Mei 2021,” jelas Retno saat konferensi virtual kedatangan vaksin Covid-19 Tahap 12 di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (8/5/2021).
Dengan kenaikan kasus baru, proporsi kasus baru di Asia Tenggara mencapai 47 persen dari kasus baru dunia selama kurun waktu tersebut.
Tak hanya Asia, Retno menyebut peningkatan kasus Covid-19 juga terjadi di dunia. Retno mengutip jumlah kasus positif dunia sudah melebihi 157 juta kasus dengan angka kematian lebih dari 3,2 juta jiwa hingga per Jumat (7/5/2021).
Ia mengutip laporan mingguan WHO terkait kasus epidemiologi global Covid-19 di pekan lalu sampai 2 Mei 2021. Laporan itu menunjukkan jumlah kasus global dalam dua pekan terakhir melebihi jumlah kasus selama enam bulan pertama pandemi.
“Jumlahnya sangat tinggi dengan lebih dari 5,7 juta kasus per pekan,” katanya.
Penularan Covid-19 di dunia saat ini menjadi pengingat semua pihak bahwa penyebaran virus ini masih terjadi di mana-mana. Karena itu, Retno meminta semua pihak harus terus waspada.
“Setiap dari kita dapat menjadi bagian dari ikhtiar mencegah peningkatan penyebaran Covid-19. Caranya tidak ada lain, kita sukseskan ikhtiar vaksinasi yang sedang dilakukan oleh pemerintah dan tidak kalah pentingnya terus patuhi protokol kesehatan,” imbuh Retno.
Retno pun mengingatkan agar protokol kesehatan jangan pernah kendor. Sebab, mematuhi protokol kesehatan bukan saja untuk melindungi diri sendiri namun juga melindungi orang-orang sekitar yang disayang.
“Kasus ini tentunya mengajak kita untuk terus mematuhi protokol kesehatan,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post