ASIATODAY.ID, MANADO – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut) menyerap investasi senilai Rp5 Triliun.
Saat ini, PT Minahasa Permai Resort Development (MPRD) sudah menyatakan komitmen investasinya Rp 2,1 triliun untuk mengembangkan KEK Pariwisata Likupang. “Ada juga investasi dari pelaku usaha lain ditargetkan mencapai Rp5 triliun, artinya saat ini sudah diatas Rp7 Triliun” terang Kepala Bagian Humas Pemprov Sulut, Christian Iroth di Manado, Jumat (16/8/2019).
Menurut Christian, perusahaan yang berinvestasi telah melengkapi seluruh dokumen persyaratan untuk mengembangkan bisnis di kawasan tersebut dan telah menguasai lahan seluas 155 hektare (SHGB) dan seluas 42,4 hektare (SHM).
Sesuai dengan konsepnya, KEK Likupang akan dikembangkan resort, akomodasi, fasilitas hiburan dan “Meeting, Incentive, Convention and Exhibition” (MICE). Sementera di luar area KEK, akan dikembangkan pula “Wallace Conservation Center” dan Yacht Marina.
Pengembangan pariwisata di kawasan ini diharapkan menyerap tenaga kerja yang jumlahnya diperkirakan mencapai 65.300 orang.
Menurut rencana, kata Christian, KEK Likupang akan dikembangkan dalam tiga tahap, dimana pembangunan tahap pertama akan dibangun seluas 92,89 hektare dalam kurun waktu tiga tahun (2020-2023).
Selanjutnya, target investor yang akan masuk pada tiga tahun pertama tersebut adalah Maestro & Partners melalui pembangunan luxury resort senilai Rp 357 miliar, sementara Sejuta Rasa Carpedia akan membangun Beach Club senilai Rp307 miliar.
Begitupun Dune World akan membangun luxury dive resort senilai Rp50 miliar, dan Artha Prakarana akan membangun Nomadic Resort senilai Rp 36 miliar.
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey optimistis KEK Pariwisata Likupang mampu mendatangkan kunjungan satu juta wisatawan setiap tahun.
“KEK pariwisata ini jika didorong oleh pemerintah pusat pasti akan mampu mendatangkan turis sebanyak satu juta per tahun,” ujar Gubernur Olly seperti dikutip Kepala Bagian Humas Pemprov Sulut Christian Iroth di Manado, Jumat.
Potensi pengembangan KEK Pariwisata Likupang ini telah disampaikan Gubernur kepada Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja belum lama ini, dan langsung direspons.
“Tentunya ini semakin melebarkan jalan untuk menjadikan KEK Pariwisata Likupang berkelas dunia,” katanya.
Christian menambahkan, upaya mengembangkan kawasan pariwisata tersebut telah berhasil karena telah disetujui Dewan Nasional KEK sebagai KEK Pariwisata pada Kamis 15 Agustus 2019 pada Kamis (15/8/2019).
Pemerintah pusat akan membenahi infrastruktur pelabuhan yang ada di sekitar KEK Pariwisata Likupang dengan menganggarkan sebesar Rp100 miliar.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai rapat koordinasi di Kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (15/8), kata dia, segera melakukan renovasi pelabuhan yang menghubungkan dengan beberapa lokasi wisata.
Menurut Menhub Sumadi, lanjut Christian, potensi investasi di wilayah tersebut besar apalagi didukung dengan infrastruktur bandara memadai dan rencananya panjang landasan diperpanjang hingga 2.800 meter untuk penerbangan internasional.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil juga mengatakan pemerintah mendukung pengembangan infrastruktur pendukungnya seperti jalan dan bandara.
“Sementara itu penyediaan lahan dan pembangunan infrastruktur KEK Pariwisata Likupang saat ini tidak ada kendala terutama Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW),” ujarnya. (AT Network)
Discussion about this post