• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Kekuasaan Monarki di Ujung Tanduk, Oposisi di Parlemen Desak PM Thailand Mundur

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
October 26, 2020
in News
2 min read
0
Ditekan Gelombang Demonstrasi, PM Thailand Tolak Mundur

Gelombang Demonstrasi massa pro demokrasi di Kota Bangkok, Thailand. Ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, BANGKOK – Kekuasaan monarki di Thailand kini di ujung tanduk.

Partai oposisi terbesar di Thailand mendesak Perdana Menteri Prayuth Chan-o-cha untuk mengundurkan diri. Seruan disampaikan ketika parlemen membuka sesi khusus yang digelar perdana menteri untuk membahas protes.

“Perdana menteri adalah penghalang dan beban utama bagi negara. Mohon mundur dan semuanya akan berakhir dengan baik,” kata pemimpin partai oposisi Pheu Thai, Simping Amornvivat, dilansir dari CNA, Senin (26/10/2020).

RelatedPosts

Bangga Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Juara Thailand Open 2021

Gempa Sulbar : Korban Jiwa Bertambah Jadi 73 Orang

Singapura Kirim Tim Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air di Indonesia

Banjir Lumpuhkan Kalimantan Selatan, 10 Kabupaten/Kota Terdampak

Rudal Balistik Iran Nyaris Menghujam Kapal Induk AS di Samudera Hindia

Demonstrasi yang dipimpin mahasiswa yang awalnya menuntut pengunduran diri Prayuth dan konstitusi baru semakin mengalihkan perhatian mereka ke monarki. Mereka menyerukan reformasi untuk mengekang kekuasaan Raja Maha Vajiralongkorn.

Prayuth mengadakan sesi sidang parlemen pekan ini setelah memberlakukan tindakan darurat 15 Oktober lalu untuk mengakhiri demonstrasi. Tindakannya hanya mengobarkan kemarahan dan membawa puluhan ribu orang ke jalan-jalan Bangkok.

“Saya yakin hari ini, terlepas dari perbedaan pandangan politik kita, semua orang masih mencintai negara ini,” kata Prayuth dalam pidatonya.

Namun, lawan dan pemimpin protes skeptis sesi parlemen akan menyelesaikan krisis. Para pendukungnya memiliki mayoritas di parlemen yang seluruh majelis tinggi dipilih oleh bekas pemerintahan militernya.

Prayuth menjadi perdana menteri sejak menggulingkan pemimpin sebelumnya, Yingluck Shinawatra, saudara perempuan dari Thaksin Shinawatra, pada 2014 silam.

Para pengunjuk rasa menuduh Prayuth merekayasa pemilu tahun lalu untuk menjaga cengkraman militer pada kekuasaannya. Namun, menurut Prayuth, pemilu tahun lalu sangat adil. (ATN)

Tags: Reformasi ThailandThailand
Previous Post

Xi Jinping Bicara Perang Melawan AS dan Bantuan untuk Korea

Next Post

Dinilai Gagal, PM Malaysia Didesak Mundur

Related Posts

Turnamen Badminton World Tour Asia di Thailand Digelar Tanpa Penonton
Event

Turnamen Badminton World Tour Asia di Thailand Digelar Tanpa Penonton

January 6, 2021
Thailand Laporkan Kasus Pertama Penularan Covid-19 dari Mayat
News

Ekonomi Thailand Diproyeksi Terpukul Berat Tahun ini

January 3, 2021
Dampak Perang Dagang, Investor Bidik Thailand
Travel

Thailand Perpanjang Masa Liburan Demi Hidupkan Pariwisata Domestik

January 2, 2021
GELIAT PARIWISATA ASEAN: Thailand Rilis Wisata Perjodohan Bagi Para Jomblo
Travel

GELIAT PARIWISATA ASEAN: Thailand Rilis Wisata Perjodohan Bagi Para Jomblo

December 25, 2020
GELIAT PARIWISATA ASEAN: Thailand Mulai Buka Kunjungan Wisatawan Asia
Travel

GELIAT PARIWISATA ASEAN: Thailand Sambut Wisatawan Global

December 12, 2020
Thailand Bergolak, Warga Indonesia di Bangkok Diminta Waspada
News

Puluhan Orang Terluka dalam Bentrokan di Luar Parlemen Thailand

November 18, 2020
Next Post
Darurat Coronavirus, Malaysia Umumkan Lockdown

Dinilai Gagal, PM Malaysia Didesak Mundur

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Bangga Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Juara Thailand Open 2021
  • Gempa Sulbar : Korban Jiwa Bertambah Jadi 73 Orang
  • Singapura Kirim Tim Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air di Indonesia
  • Banjir Lumpuhkan Kalimantan Selatan, 10 Kabupaten/Kota Terdampak
  • Rudal Balistik Iran Nyaris Menghujam Kapal Induk AS di Samudera Hindia
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.