ASIATODAY.ID, ROMA – Tingginya angka kematian di Italia akibat wabah virus corona (Covid-19) membuat warga akhirnya bergerak.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte telah menandatangani sebuah dekrit yang mengatur mengenai karantina keseluruhan wilayah Lombardy dan sejumlah provinsi lainnya. Karantina berskala luas ini merupakan upaya Italia dalam menekan angka penyebaran wabah mematikan itu.
Karantina ini akan berimbas pada sekitar 16 juta warga Italia. Penutupan total ini akan diberlakukan hingga 3 April mendatang. Demikian diwartakan Guardian, Minggu (8/3/2020).
PM Conte mengonfirmasi bahwa karantina ini berlaku untuk keseluruhan Lombardy, Milan, Venesia, Parma, Moderna, dan sejumlah kota besar lainnya serta beberapa resor ski.
Hukuman tiga bulan penjara menanti siapapun yang berani melanggar aturan karantina virus corona covid-19 di Italia.
Langkah drastis Italia ini juga akan meliputi penutupan pusat kebugaran, kolam renang umum, museum, resor ski, dan ruang-ruang publik lainnya. Italia adalah negara terparah dilanda covid-19 di benua Eropa.
Berdasarkan data situs pemantau Johns Hopkins CSSE pada Minggu ini, jumlah korban jiwa akibat covid-19 di Italia telah mencapai 233, dengan tambahan lebih dari 50 kematian dalam kurun waktu 24 jam. Jumlah kasus terkonfirmasi covid-19 di negara tersebut telah melompat lebih dari 1.200 hingga menjadi 5.883.
Hingga saat ini, sekitar 50 ribu orang di Italia bagian utara tengah menjalani masa karantina covid-19.
Wabah virus corona (Covid-19) pertama kali meletus di Wuhan, provinsi Hubei, China, pada akhir Desember 2019. Covid-19 kini telah bermunculan di lebih dari 90 negara.
Selain Italia, negara lain di luar China yang menjadi sorotan global atas wabah covid-19 adalah Iran, Korea Selatan, dan Jepang. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post