ASIATODAY.ID, JAKARTA – Gabungan Asosiasi Usaha Penunjang Energi dan Migas (Guspenmigas) meminta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memprioritaskan lead consortium dikerjakan oleh perusahaan lokal saat dual Front Engineering End Design (FEED) dan EPC untuk Kilang LNG dan Floating Production Storage & Offloading (FPSO) di proyek Lapangan Gas Abadi blok Masela, Laut Timor, Maluku.
Hal itu merujuk pada aturan tentang PTK 007 dan PP No.29 tahun 2018, Dimana aturan itu mengedepankan perusahaan lokal dan barang wajib sebagai lead consortium.
Menurut Direktur Eksekutif Guspenmigas Kamaluddin Hasyim, secara portofolio kemampuan perusahaan dalam negeri Indonesia sudah sederajat dengan perusahaan asing.
“Saya mengingatkan dan mengharapkan semua barang dan jasa yang ditawarkan oleh anggota Guspenmigas wajib bisa masuk ke proyek Masela. Karena Anggota Asosiasi dan perusahaan yang sudah berpengalaman diberbagai proyek. LNG Tangguh, Badak, Arun, dan sudah pernah kita kerjakan dan dipakai barangnya. Sedangkan untuk Kilang RDMP kita sedang berproses untuk dikerjakan, dan di supply barangnya atas dasar pengalaman dan kemampuan di Indonesia,” jelas Kamaluddin Hasyim melalui keterangannya, Rabu (11/12/2019).
Guspenmigas sendiri merupakan perhimpunan berbagai organ diantaranya, GAPENRI (Gabungan Perusahaan Nasional Rancang Bangun Indonesia), INKINDO (Ikatan Nasional Konsultan Indonesia), APTINDO (Asosiasi Perusahaan Inspeksi Teknik Indonesia), APMI (Asosiasi Pemboran Migas Indonesia), APROPIPE (Asosiasi Produsen Pipa Pemboran Migas Indonesia), APWI (Asosiasi Produsen Wellhead Indonesia), GAPIPA (Himpunan Pabrik Pipa Baja Seluruh Indonesia), INSA (Indonesia Nasional Shipowner’s Association), APROKIP (Asosiasi Produsen Kimia Penunjang Migas), INPEMIGAS (Asosiasi Industri Penunjang Migas).
Kemudian, ASMETI (Asosiasi Sistem Metering Indonesia), APCI (Asosiasi Produsen Cat Indonesia), IISIA (The Indonesian Iron and Steel Industry Association), APPAI (Asosiasi Produsen Pompa Angguk Indonesia), APPCI (Association Personal Protective Clothing Indonesia) dan AFABI (Asosiasi Fabrikator Indonesia). (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post