ASIATODAY.ID, SEOUL – Korban jiwa di Korea Selatan usai disuntik vaksin flu bertambah menjadi 13 orang. Penambahan ini kian meningkatkan kekhawatiran mengenai keamanan vaksin di masyarakat.
Sehari sebelumnya, jumlah warga yang meninggal usai menerima vaksin flu sebanyak 9 orang. Namun, otoritas kesehatan mengatakan mereka tidak berencana menangguhkan program untuk menyuntik sekitar 19 juta orang secara gratis.
“Kami tidak menemukan hubungan langsung kematian dengan vaksin,” klaim otoritas kesehatan Korsel, dilansir dari CNA, Kamis (22/10/2020).
Dikatakan bahwa tidak ada zat beracun yang ditemukan dalam vaksin. Sementara itu, kantor berita Yonhap melaporkan ada 9 orang meninggal usai vaksinasi flu dan tambahan empat lainnya pada hari ini. Kasus kematian itu dialami seorang remaja 17 tahun, dan pria 70 tahun. Kematian terjadi hanya sepekan usai program vaksinasi flu gratis untuk remaja dan lansia dimulai kembali.
Program tersebut ditangguhkan selama tiga pekan setelah ditemukan sekitar 5 juta dosis terpapar suhu kamar saat diangkut ke fasilitas medis.
Meningkatkan kepercayaan publik terhadap vaksin menjadi tantangan utama bagi banyak negara tahun ini. Terdapat sejumlah negara yang dinilai terburu-buru dalam menyetujui vaksin Covid-19 sebelum faktor keamanannya telah teruji.
Vaksin flu Korsel dalam kasus ini dipasok oleh produsen obat yang berbeda, termasuk LG Chem Ltd dan Boryung Biopharma Co. Ltd. Seorang pejabat Boryung mengatakan, pihak perusahaan telah mengetahui laporan kematian tersebut, namun belum bersedia berkomentar. Sementara LG Chem mengaku mengikuti apapun saran pemerintah.
Yonhap melaporkan, kematian tertinggi terkait vaksinasi flu musiman adalah enam jiwa dan terjadi pada 2005 silam. Namun, pejabat mengatakan sulit membuat perbandingan dengan tahun-tahun sebelumnya karena lebih banyak orang yang melakukan vaksinasi tahun ini. (ATN)
Discussion about this post