ASIATODAY.ID, JAKARTA – Korea Selatan (Korsel) memulai langkah besar di sektor industri pertahanan dan armada tempur.
Pasalnya, Korsel dilaporkan telah memulai perakitan purwarupa pertama dari jet tempur multiperan Korean Fighter Experimental (KF-X).
Badan pengadaan senjata negara, Defense Acquisition Program Administration (DAPA) mengatakan hal itu menjadi tonggak sejarah penting dalam proyek tersebut.
Kantor berita Yonhap seperti dikutip dari www.airforce-technology.com, Sabtu (5/9/2020), melaporkan bahwa proyek KF-X tersebut menelan anggaran 8,80 triliun won atau setara USD7,30 miliar. DAPA memilih Korea Aerospace Industries (KIA) untuk melaksanakan proyek domestik KF-X.
KAI yang terpilih sebagai penawar pilihan untuk proyek tersebut pada tahun 2015, memulai perakitan setelah desainnya dikonfirmasi. Proses perakitan dilakukan di Sacheon.
Purwarupa KF-X pertama dijadwalkan diluncurkan tahun depan, sedangkan pesawat produksi pertama diharapkan dikirim pada 2026.
Jet tempur terbaru tersebut didesain untuk menggantikan armada sebelumnya milik Angkatan Udara Korea Selatan yakni F-4D/E Phantom II dan F-5E/F Tiger II.
Bulan lalu, Korea Selatan mengembangkan prototipe sistem radar active electronically scanned array (AESA) untuk KF-X.
Pada Oktober tahun lalu, tinjauan desain kritis dari sistem tenaga dan kontrol pesawat tempur multiperan canggih KF-X/IF-X yang sedang dikembangkan untuk angkatan udara Korea Selatan dan Indonesia telah diselesaikan.
Pada 2016, Kementerian Pertahanan Indonesia menandatangani kesepakatan dengan KAI untuk bersama-sama mengembangkan jet tempur domestik KF-X.
KF-X dirancang untuk terbang dengan kecepatan maksimum 1,81 Mach dan jangkauan terbangnya dapat mencapai 2.900 km.
Menurut KAI, jet tersebut akan memiliki muatan maksimum 7.700 kg dan akan mampu menampung sepuluh tempat untuk peluru kendali dan bahan bakar. Pesawat juga mampu membawa banyak jenis rudal udara. (ATN)
Discussion about this post