ASIATODAY.ID, JAKARTA – Krisis iklim telah mendorong industri perbankan di Indonesia untuk berkomitmen dan mengambil langkah nyata dalam upaya menghentikan emisi karbon di atmosfer.
Salah satunya, PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA). Bank ini berkomitmen untuk menghentikan pendanaan proyek batu bara pada 2040, sejalan langkah perseroan dalam mendukung pemerintah mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Lani Darmawan mengungkapkan, Indonesia berkomitmen untuk memerangi perubahan iklim melalui Paris Agreement tentang perubahan iklim dengan telah menetapkan target nasional pengurangan emisi atau Nationally Determined Contribution (NDC) pada 2030, transisi menuju ekonomi rendah karbon, dan tujuan nol emisi (net zero) pada tahun 2060.
Menurut Lani, Bank CIMB Niaga juga memiliki berbagai kebijakan untuk memitigasi perubahan iklim dengan mengeluarkan sejumlah program, baik dari pendanaan maupun pembiayaan yang berfokus untuk meningkatkan portofolio keuangan berkelanjutan.
Adapun program yang dimaksud antara lain sustainability linked wakaf saving, sustainability loan, sustainability financing program, green mortgage, pembiayaan kendaran listrik, dan pembiayaan solar panel.
“Bank CIMB Niaga telah memiliki berbagai komitmen, seperti target net zero gas rumah kaca 2030, penghentian batu bara pada 2040, dan target net zero emission pada 2050,” jelas Lani di forum bertajuk “The Cooler Earth Sustainability Summit“ di Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Melalui program ini, Bank CIMB Niaga mengajak sejumlah industri yang masih rawan berisiko terhadap ESG untuk membuat sertifikasi.
“Pembiayaan sektor batu bara dan palm oil itu target kita di tahun 2030 yaitu akan setengah. Lalu, di tahun 2040, sama dengan pemerintah, kita akan hentikan batu bara,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post