• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • id
    • ar
    • zh-CN
    • en
    • fr
    • de
    • id
    • ko
    • no
    • ru
Friday, June 9, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Krisis Iklim, Persediaan Air dan Energi di Kawasan Asia Terancam

by Redaksi Asiatoday
May 24, 2023
in Sains & Lingkungan
2 min read
0
Krisis Iklim, Persediaan Air dan Energi di Kawasan Asia Terancam 1

Debit air Sungai Yangtze di China mengalami penurunan drastis akibat perubahan iklim. Dok

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Kawasan Asia menghadapi situasi mengerikan akibat krisis iklim.

Menurut para peneliti, masalah terkait iklim yang memengaruhi aliran air di sistem sungai Hindu Kush-Himalaya menimbulkan ancaman bagi pembangunan ekonomi dan ketahanan energi pada 16 negara di Asia.

Hal tersebut tentunya membutuhkan langkah bersama guna menjaga aliran air di kawasan tersebut.

RelatedPosts

China Kecam Rencana Jepang Buang Limbah Radioaktif Fukushima ke Laut

World Environment Day: Perusahaan Nikel PT CNI Raih 4 Kali Proper Biru dari KLHK

Efek El Nino dan IOD, Indonesia Berisiko Kekeringan

Dikutip dari Reuters, Rabu (24/5/2023), daerah aliran pada 10 sungai utama yang mengalir dari menara air Hindu Kush-Himalaya dianggap sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat dan berkontribusi terhadap PDB hingga US$4,3 triliun setiap tahunnya.

Lembaga penelitian China Water Risk menjelaskan bahwa pengaruh perubahan iklim seperti pencairan es dan cuaca ekstrem telah menjadi ancaman besar bagi lingkungan sekitarnya.

Para peneliti di lembaga tersebut mengingatkan bahwa seluruh sungai akan menghadapi risiko air yang meningkat dan semakin buruk jika masyarakat tidak dapat mengendalikan emisi.

Sebagian dari sepuluh sungai tersebut mencakup Sungai Gangga dan Brahmaputra yang mengalir ke India dan Bangladesh, Sungai Yangtze dan Sungai Kuning di China, serta jalur air lintas batas seperti Mekong dan Salween.

Sungai-sungai tersebut mendukung hingga tiga perempat tenaga air dan 44 persen tenaga batu bara di 16 negara yang mencakup Afghanistan, Nepal, dan Asia Tenggara. Diperkirakan sekitar 865 gigawatt kapasitas pembangkit listrik di sepuluh sungai tersebut rentan dengan risiko perubahan iklim.

Aliran sungai Yangtze di China, yang menopang sepertiga penduduk negara tersebut dan sekitar 15 persen dari total kapasitas listriknya, telah mengalami rekor kekeringan terlama tahun lalu. Hal tersebut dapat dilihat dengan menurunnya produksi pembangkit listrik tenaga air yang menghambat jalannya pasokan listrik secara global.

Akibat kekeringan yang terjadi, pemerintah menyetujui puluhan pembangkit listrik tenaga batu bara untuk membantu menanggulangi gangguan pada pembangkit listrik tenaga air pada waktu yang akan datang.

Sejumlah peneliti menyampaikan bahwa beberapa negara perlu mempertimbangkan penyusunan kebijakan dengan memastikan keseimbangan antara keamanan energi dan air.

“Karena pilihan listrik dapat berdampak pada air dan kekurangan air dapat membuat aset listrik terdampak, maka ketahanan air harus menentukan ketahanan energi,” ujar mereka. (ATN)

Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tags: Krisis Air BersihKrisis EnergiKrisis IklimPerubahan Iklim
Previous Post

Industri Nikel Indonesia Dikuasai Asing, Siapa yang Salah?

Next Post

Ekonomi Kontraksi, Singapura Terancam Resesi

Next Post
Ekonomi Kontraksi, Singapura Terancam Resesi

Ekonomi Kontraksi, Singapura Terancam Resesi

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Hengkang dari Thailand, Isuzu Alihkan Pabrik Truk ke Indonesia
  • Inggris Tawarkan Dukungan Percepatan Hilirisasi Industri dan EV di Indonesia
  • Indonesia Dipercaya Gelar Pertemuan Pakar Antariksa Kawasan Asia Pasifik
  • Tinggalkan Eropa, Messi Gabung Inter Miami
  • Krisis Energi, Bangladesh Gelap Gulita
  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.