• About Us
  • Editorial Team
  • Cyber ​​Media Guidelines
  • Karir
  • Kontak
  • id
    • ar
    • zh-CN
    • en
    • fr
    • de
    • id
    • ko
    • no
    • ru
Saturday, December 2, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result
Home News

Krisis Myanmar: PBB Catat 1.500 Orang Tewas Terbunuh

by Redaksi Asiatoday
February 2, 2022
in News
Reading Time: 1 min read
A A
0
180 Orang Terbunuh Sejak Kudeta Militer di Myanmar

Suasana berkabung saat pemakaman korban tewas di Myanmar. Dok ViceWorldNews

ASIATODAY.ID, JENEWA – Krisis politik di myanmar telah merenggut korban jiwa yang cukup besar.

Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat, sedikitnya 1.500 orang tewas dalam serangkaian protes dan menentang kudeta di Myanmar yang berlangsung selama setahun terakhir, sementara ribuan orang lainnya kemungkinan tewas dalam konflik bersenjata.

“Kami telah mendokumentasikan 1.500 orang yang terbunuh, tetapi ini hanya dalam konteks protes,” kata juru bicara HAM PBB Ravina Shamdasani, Selasa (1/2/2022).

RelatedPosts

13 UN Agencies Fully Support the Indonesian Archipelago Capital (IKN) Project

Workers in Indonesia National Strike, 100 Industries Paralyzed

Indonesia, Saudi, Brunei and IALA Agree to Cooperate in the Field of Shipping and Port Connectivity

Ia mengatakan bahwa korban termasuk 200 orang “yang tewas karena penyiksaan dalam tahanan militer.”

“Ini 1.500 tidak termasuk orang yang tewas akibat konflik bersenjata. Kami memahami bahwa jumlahnya ribuan,” kata Shamdasani.

Selama periode itu pula, sedikitnya 11.787 orang ditahan secara tidak sah di Myanmar, termasuk 8.792 orang yang masih ditahan.

“Ini untuk menyuarakan penentangan mereka terhadap militer, baik dalam protes damai atau bahkan melalui aktivitas daring,” ujar Shamdasani, menjelaskan tentang angka penahanan sewenang-wenang yang dilakukan militer Myanmar.

Sementara itu, junta yang berkuasa di Myanmar telah membantah perkiraan sebelumnya tentang jumlah korban tewas yang dirilis oleh kelompok-kelompok HAM. (ATN)

Tags: Krisis MyanmarUnited Nations
Previous Post

Universitas Muhammadiyah Malang Masuk Daftar Perguruan Tinggi Terbaik di Asia

Next Post

Amnesti Internasional: Israel Terapkan Sistem Apartheid ke Palestina

Next Post
Yerusalem Bergolak, Ratusan Warga Palestina Terluka dalam Bentrokan Baru dengan Pasukan Israel

Amnesti Internasional: Israel Terapkan Sistem Apartheid ke Palestina

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • COP28: 3 Countries Owning the Largest Tropical Forests in the World Collaborate on Climate Action
  • OIC Foreign Ministers’ Declaration: Stop the Gaza Crisis Now
  • Norwegian PM Announces $100 Million in Additional Funds to Reduce Deforestation in Indonesia
  • Indonesia Needs an Investment of $1 Trillion to Achieve NZE by 2060
  • COP28 Presidency Puts Food Systems Transformation on Global Climate Agenda
  • About Us
  • Editorial Team
  • Cyber ​​Media Guidelines
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist