ASIATODAY.ID, GLASGOW – Seluruh pemimpin dunia sudah saatnya melakukan tindakan nyata demi memperlambat pemanasan global.
Dunia saat ini sudah tidak mempunyai waktu lagi untuk memerangi perubahan iklim.
“Ini saatnya kita bergerak dari aspirasi menuju tindakan untuk memperlambat pemanasan global,” seru Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Senin (1/11/2021).
Ia mengatakan, KTT COP26 merupakan momen kritis baginya. Menurut dia, hasil yang ambisius dari COP26 akan didapat, asalkan semua negara berkomitmen.
Untuk kali pertama, PM Johnson menegaskan dirinya tidak mau proyek tambang batu bara kontroversial di Cumbria, Inggris, dilanjutkan.
“Saya tidak mendukung lebih banyak batubara. Tapi itu bukan keputusan untuk saya, melainkan otoritas perencanaan,” serunya.
Pemerintah Inggris dikritik karena tidak menghentikan proyek tambang tersebut. Ini merupakan pernyataan terkuat PM Johnson terkait proyek batubara Cumbria.
Dalam COP21 di Paris pada 2015, negara-negara dunia berkomitmen menjaga kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celcius, atau sebisa mungkin dipertahankan di angka 1,5 derajat. Pemangkasan penggunaan batubara di level global dinilai dapat membantu menahan laju pemanasan global.
Pernyataan PM Johnson dinilai dapat membantu membujuk negara-negara lain untuk menghentikan penggunaan batu bara secara bertahap. Hal tersebut merupakan salah satu tujuan utama yang ingin dicapai Inggris melalui COP26.
Britania Raya menjadi tuan rumah KTT COP26 di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa banyak negara tidak melakukan cukup aksi untuk membatasi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan suhu global meningkat. Presiden Joko Widodo juga hadir dalam pertemuan di Glasgow, Skotlandia, tersebut. (ATN)
Discussion about this post