ASIATODAY.ID, BUSAN – Usai bertolak dari Jepang, Pelayaran Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) “Bima Suci” terus berlanjut hingga merapat di Busan, Korea Selatan (Korsel). KRI Bima Suci berlabuh di Pangkalan Angkatan Laut Busan untuk kunjungan persahabatan selama empat hari, dari 30 Agustus sampai 2 September 2019.
Penyambutan KRI Bima Suci dipimpin oleh DCM KBRI Seoul, Siti Sofia Sudarma; Wakil Asisten Operasi Kepala Staf AL, Laksamana Pertama TNI Yusup S.E. M.M.; dan Atase Pertahanan KBRI Seoul, Kolonel Imam Subekti.
Masyarakat Indonesia yang berada di Busan turut hadir menyambut kedatangan KRI Bima Suci, dengan diiringi kemeriahan drum band dari Angkatan Laut Korea Selatan.
Dengan mengusung tema Maritime Fulcrum Brotherhood, kunjungan persahabatan KRI Bima Suci tidak hanya sebagai sarana latihan bagi para Kadet Angkatan Laut untuk belajar bagaimana bernavigasi, tetapi juga membentuk mereka untuk menjadi Duta Maritim Bangsa.
Hal tersebut dilakukan dengan meningkatkan interaksi, kerja sama dan persahabatan, sehingga dapat memperkuat hubungan antara Indonesia dengan negara sahabat serta memperkuat kemitraan dan kerja sama, khususnya di bidang militer dan pertahanan.
Ada delapan negara di kawasan Indo-Pasifik yang akan dikunjungi yaitu Filipina, Jepang, Tiongkok, Brunei Darussalam, Myanmar,Thailand, Malaysia dan berakhir di Australia. Kesembilan negara ini merupakan negara-negara yang sudah memiliki kerja sama yang kuat dengan Indonesia.
Korsel dipilih sebagai salah satu destinasi ini didukung dengan adanya “Special Strategic Partnership.” Kerja sama kedua negara di bidang militer semakin erat dengan adanya pertukaran Perwira Militer Indonesia dan Korsel, pelatihan bahasa, pasukan khusus, hingga pelatihan pilot pesawat tempur.
Indonesia juga merupakan salah satu pelanggan peralatan militer terbesar di Asia untuk produk barang dan jasa dari Korsel seperti kapal angkatan laut, kapal selam, senjata pelatihan angkatan udara/pesawat tempur dan alih teknologi di bidang industri pertahanan.
KRI Bima Suci dikomandoi oleh CDR Waluyo, seorang lulusan Akademi Angkatan Laut yang memiliki pengalaman dalam banyak misi sebagai Duta Maritim Bangsa, baik itu di dalam negeri maupun luar negeri. Upacara penyambutan dipimpin oleh Kapal Perang Seongnam (PCC752) dari Armada Angkatan Laut Korsel yang ditempatkan di Busan. Kapal Seong Nam adalah kapal tuan rumah selama KRI Bima suci berlabuh di Korsel.
Kunjungan kapal Angkatan Laut Indonesia ini membawa 103 Kadet Indonesia dan 89 petugas dan kontingen awak. Para kadet ini sedang berada dalam program pelatihan yang memiliki kode “Kartika Jala Krida” yaitu fase saat siswa tingkat ketiga harus lulus dalam hal navigasi dan berlayar di laut lepas serta berinteraksi dengan komunitas internasional untuk menjadi Perwira Angkatan Laut yang cerdas dan berkualitas di masa depan.
CDR Waluyo dan Para Kadet bertemu dengan Komandan Armada Angkatan Laut Korsel pada 30 Agustus dan dilanjutkan dengan acara resepsi di malam hari. Undangant idak hanya terbatas untuk perwira Angkatan Laut Korea, tetapi juga untuk Pemerintah Kota Busan, masyarakat setempat dan juga siswa Indonesia yang belajar di Busan.
Angkatan Laut Korsel mengatakan bahwa ini adalah kedua kalinya KRI Bima Suci mengunjungi Korsel, setelah sebelumnya menghadiri sebuah festival di Yoesu pada tahun 2018. Setelah berlabuh di Pangkalan Angkatan Laut Busan, KRI Bima Suci akan melanjutkan perjalanannya ke Shanghai, Tiongkok. (AT Network)
Discussion about this post