ASIATODAY.ID, JAKARTA – Keputusan Pemerintah Indonesia melarang ekspor batubara dicabut di tengah jalan. Semula, larangan ekspor telah ditetapkan mulai tanggal 1-31 Januari 2022.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah telah mencabut larangan ekspor batubara secara bertahap mulai Rabu (12/1/2022).
Hal itu diungkapkannya pasca menggelar rapat dengan PT PLN (Persero), kementerian dan lembaga terkait, Rabu (12/1/2022) malam.
“37 kapal sudah diisi dengan batubara dan sudah siap ekspor,” ujar Luhut di kantornya, Jakarta, Rabu (12/1/2022).
Luhut menilai, ketersediaan cadangan batubara di PLN untuk sistem kelistrikan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) perlahan sudah terpenuhi berkat adanya sejumlah pengusaha yang telah memenuhi kewajiban pasokan dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) batubara.
“PLN aman tidak akan ada pemadaman. Jadi untuk 15 hari cadangan sudah, yang jauh 20 hari cadangan sudah terpenuhi. Itu secara bertahap akan terus kita tingkatkan,” terangnya.
Dengan begitu, pintu ekspor batubara mulai Rabu akan bisa dibuka secara bertahap untuk pengusaha yang sudah memenuhi DMO.
“Ekspor secara bertahap mulai kita jalankan. Jadi kalau dia sudah memenuhi kewajiban DMO-nya,” kata Luhut.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memaparkan penyebab minimnya stok batubara di pasar domestik pada 2021. Secara angka, produksi batubara pada tahun lalu memang masih di bawah target yang ditetapkan.
Tercatat, produksi batubara hanya 614 juta ton, atau 98,24 persen dari target 625 juta ton.
“Produksi batubara secara angka di 2021 sebesar 614 juta ton, atau 98,24 persen dari target 625 juta ton,” terang Arifin Tasrif dalam sesi teleconference Capaian Kinerja ESDM 2021, Rabu (12/1/2022).
Meski secara realisasi pada tahun lalu belum mencapai target, Arifin tetap mendorong agar produksi batubara 2022 ini tetap bisa meningkat.
Begitu pun untuk porsi DMO batubara yang diharapkan bisa naik 32,7 juta ton dari realisasi pada 2021 lalu. Sementara untuk angka ekspor juga diproyeksikan naik hingga mencapai 497,2 juta ton.
Langkah untuk mencapai target di 2022 ini sedikit terhalang di awal tahun. Alasannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan kebijakan larangan ekspor batubara. (ATN)
Discussion about this post