ASIATODAY.ID, KUALA LUMPUR – Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menyerukan sebuah konsensus global untuk melawan rencana aneksasi Israel terhadap sejumlah wilayah Tepi Barat, Palestina dan Lembah Yordan.
Israel berencana melakukan rencananya tersebut mulai 1 Juli mendatang.
Berbicara dalam seremoni pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN via konferensi video, PM Muhyiddin menyerukan komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), untuk mengutuk rencana pencaplokan Tepi Barat oleh Israel.
Melansir ABNA, Minggu (28/6/2020), PM Muhyiddin mendorong komunitas global untuk segera mengambil tindakan agar rencana aneksasi Israel tidak terwujud.
PM Muhyiddin mengatakan bahwa Malaysia sangat khawatir terhadap masa depan masyarakat Palestina. Ia menilai rencana aneksasi Israel dipastikan akan meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.
Ia menyebut langkah aneksasi memicu tanda tanya mengenai ketulusan Israel untuk mencapai solusi damai dalam konflik berkepanjangan dengan Palestina.
Seperti Malaysia, Indonesia juga terus menyuarakan kecaman atas rencana aneksasi Israel. Indonesia tetap membela kemerdekaan Palestina berdasarkan solusi dua negara.
Indonesia menilai rencana pencaplokan Tepi Barat oleh Israel merupakan langkah ilegal dan bertentangan dengan berbagai resolusi PBB dan hukum internasional. Rencana Israel juga dinilai dapat mengancam stabilitas dan keamanan kawasan.
Indonesia dengan tegas mendesak masyarakat internasional untuk menolak rencana tersebut. Beberapa upaya pun dilakukan pemerintah Indonesia untuk menyuarakan penolakan terhadap rencana.
Salah satu yang sudah dilakukan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi adalah mengirim surat kepada 30 negara sahabat agar mereka mengambil sikap dan menolak rencana aneksasi Israel. (ATN)
Discussion about this post