ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) secara resmi telah menandatangani nota kesepahaman dengan LG Energy Solution di Seoul, Korea Selatan pada 18 Desember 2020.
MoU itu terkait pembangunan industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi di Indonesia dengan nilai investasi sebesar USD9,8 miliar atau setara Rp142 Triliun.
Menurut Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, LG bersama beberapa perusahaan termasuk Hyundai akan membuat pabrik pertama terbesar di dunia karena produksinya dari hulu sampai hilir.
“Investasi ini terintegrasi mulai dari pertambangan, smelter, refining, industri prekursor, hingga katoda akan dibangun di Indonesia,” jelas Bahlil melalui keterangan pers Rabu (30/12/2020).
Bahlil mengungkapkan, pengembangan industri baterai listrik terintegrasi ini merupakan langkah mendorong transformasi ekonomi menuju Indonesia Maju 2045. Hilirisasi pertambangan adalah salah satu wujud transformasi tersebut.
“Indonesia akan naik kelas dari produsen dan eksportir bahan mentah menjadi pemain penting pada rantai pasok dunia untuk industri baterai kendaraan listrik. Di mana baterai memegang peranan kunci bisa mencapai 40 persen dari total biaya untuk membuat sebuah kendaraan listrik,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post