• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Lindungi Ekosistem Laut Indonesia, Izin Pengeboran Migas di Laut Lepas Diperketat

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
March 23, 2021
in Sains & Lingkungan
2 min read
0
Kemenhub Turut Tanggulangi Tumpahan Minyak Pertamina di Pantura

Tumpahan minyak Pertamina. ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
56 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia akan memperketat pemberian izin untuk pengeboran minyak dan gas (Migas) di Laut lepas.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono menegaskan syarat utama pemberian izin aktivitas pengeboran eksplorasi minyak dan gas di laut adalah pengeboran bertanggung jawab yang disertai recovery.

Menteri Trenggono menegaskan hal itu saat menjadi Keynote Speaker dalam webinar yang diselenggarakan oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) bertajuk “Pemanfaatan Anjungan Minyak dan Gas Lepas Pantai untuk Kepentingan Sektor Kelautan dan Perikanan” secara daring pada Selasa (23/3/2021).

RelatedPosts

Demi Masa Depan Bumi, AS dan China Bersatu Atasi Perubahan Iklim

Diplomasi Anies Baswedan Jadi Rujukan PBB dalam Aksi Iklim Global

Indonesia Lebih Mampu Atasi Kebakaran Hutan dan Lahan Dibanding AS, UE dan Australia

Indonesia Komitmen Lestarikan 6 Situs UNESCO Global Geopark

Indonesia Berambisi Tekan Emisi Karbon Hingga 314 Juta Ton di 2030

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menargetkan pengeboran minyak dan gas di 600 titik di wilayah Indonesia pada tahun 2021. Dengan adanya kegiatan tersebut, tentu juga akan berdampak langsung pada lingkungan laut yang terdapat ekosistem yang besar di dalamnya.

Hal inilah yang menjadi fokus Menteri Trenggono dimana sebagai nahkoda Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ia menginginkan adanya aktivitas di laut yang bertanggung jawab.

“Adalah tugas saya beserta jajaran KKP untuk menjaga ekosistem laut Indonesia. Kalau itu kita berikan izin pengeboran maka harus ada tanggungjawab recovery. Karena jika ada pengeboran maka itu akan berdampak buruk kalau tidak dilakukan recovery,” imbuhnya.

Lebih lanjut Menteri Trenggono juga meminta segala aktivitas yang dilakukan di laut dapat dikoordinasikan dengan KKP agar dapat ditelaah kembali dampak baik maupun dampak buruk dari kegiatan tersebut.

“Koordinasikan dengan KKP semua aktivitas yang dilakukan di laut, misal pengeboran. Agar bisa secara bersama-sama kita telaah, kita hitung betul bagaimana dampaknya. Kalau itu dilakukan pengeboran, seberapa besar nilai manfaatnya dibanding dengan jumlah kerusakannya, bagaimana recovery-nya, dan seterusnya,” tambah Menteri Trenggono.

Menurut Trenggono, sustainability ekosistem kelautan dan perikanan merupakan salah satu aspek penting yang ingin dicapai KKP.

Namun untuk dapat sampai ke tahap tersebut, Menteri Trenggono yakin berbagai macam upaya dapat dilakukan secara maksimal dengan adanya kolaborasi dari berbagai pihak dan pemangku kepentingan, salah satunya PII sebagai komunitas yang memiliki banyak ahli di bidang kelautan oerikanan dengan basis ilmu terbarukan.

“Dari sisi keilmuan saya yakin banyak insinyur-insinyur disini yang sangat paham mengenai bagaimana cara menjaga keberlanjutan ekosistem kelautan dan perikanan. Tentang air laut itu seperti apa dan bagaimana, terumbu karang itu seperti apa, dan lainnya, semuanya berimplikasi pada lingkungan,” ucap Menteri Trenggono.

Dalam kesempatan tersebut Menteri Trenggono juga menyampaikan harapannya agar KKP melalui jajarannya dan seluruh partner termasuk PII dapat menciptakan zona ekonomi yang bisa memberi manfaat bagi kehidupan, namun di sisi lain juga menjadi suatu wilayah yang sustain.

“Ekosistem yang seimbang ini harus tercipta. Jadi secara ekonomi bagus dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat, namun secara lingkungan juga bisa terjaga dengan baik,” tutupnya. (ATN)

Tags: Industri Minyak dan GasKonservasi LautTumpahan Minyak Mentah
Previous Post

Indonesia Sudah Genggam 22 Perjanjian Dagang Global

Next Post

Relasi ASEAN-Selandia Baru Berperan Penting Perkuat Stabilitas Indo Pasifik

Related Posts

Indonesia Tetapkan Rencana Aksi Nasional Konservasi Hiu Paus
Sains & Lingkungan

Indonesia Tetapkan Rencana Aksi Nasional Konservasi Hiu Paus

April 10, 2021
Konservasi Hiu dan Pari Jadi Prioritas di Indonesia
Sains & Lingkungan

Konservasi Hiu dan Pari Jadi Prioritas di Indonesia

April 8, 2021
Indonesia Gagas Simposium Ilmiah Bahas Konservasi Hiu dan Pari
Sains & Lingkungan

Indonesia Gagas Simposium Ilmiah Bahas Konservasi Hiu dan Pari

April 7, 2021
Kontroversi, Jepang dan Norwegia Izinkan Penangkapan Paus Besar-besaran
Sains & Lingkungan

Kontroversi, Jepang dan Norwegia Izinkan Penangkapan Paus Besar-besaran

April 4, 2021
Auto Draft
Sains & Lingkungan

Global Warming Picu Gelombang Panas Laut dan Kematian Massal Ubur-Ubur di Dunia

March 25, 2021
Perluas Kawasan Konservasi, Maluku Dirancang Jadi Lumbung Ikan Indonesia
Sains & Lingkungan

Perluas Kawasan Konservasi, Maluku Dirancang Jadi Lumbung Ikan Indonesia

March 17, 2021
Next Post
Relasi ASEAN-Selandia Baru Berperan Penting Perkuat Stabilitas Indo Pasifik

Relasi ASEAN-Selandia Baru Berperan Penting Perkuat Stabilitas Indo Pasifik

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Kota-kota di Asia Kini Paling Mahal di Dunia
  • Demi Masa Depan Bumi, AS dan China Bersatu Atasi Perubahan Iklim
  • Denmark Buka Kunjungan Wisatawan Global Mulai Bulan Depan
  • Panglima Militer Myanmar Siap Hadiri KTT ASEAN di Jakarta
  • Indonesia Berambisi Jadi Lumbung Pangan Dunia
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.