ASIATODAY.ID, MAKASSAR – 10 orang dilaporkan tewas terseret arus akibat banjir bandang yang menerjang dua kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Korban ditemukan di lokasi berbeda setelah banjir mulai surut di Kecamatan Baebunta dan Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara.
“10 jenazah korban masih berada di Rumah Sakit,” terang Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, Muslim Muchtar, saat dihubungi Selasa (14/7/2020).
Menurut Muslim, ke 10 korban jiwa yang dievakuasi oleh tim SAR gabungan itu dibawa di dua rumah sakit di Luwu Utara yakni di Rumah Sakit Hikma, sebanyak 7 orang dan di Rumah Sakit Andi Djemma sebanyak 3 orang.
Hingga saat ini tim SAR gabungan di Luwu Utara masih melakukan pencarian terhadap korban lain. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara saat ini juga tengah fokus membersihkan jalan dan permukiman warga yang tertimbun lumpur dan pasir.
Kondisi saat ini sangat mengkhawatirkan lantaran lumpur bercampur pasir yang terbawa oleh banjir, menenggelamkan rumah warga dan menutup akses jalan sehingga jalur utama tersebut tidak bisa dilalui.
“Pemerintah saat ini fokus membersihkan jalan poros yang tertutup material lumpur bercampur pasir, untuk bisa membuka akses jalan agar bisa dilintasi, karena itu merupakan jalan trans Sulawesi,” ungkapnya.
Selain merendam pemukiman, banjir setinggi dua meter juga melumpuhkan jalur trans Sulawesi termasuk bandara Andi Djemma.
Banjir terjadi akibat luapan sungai Radda dan Masamba.
“Ini terjadi hampir bersamaan meluapnya sungai Masamba, meluber hingga Bandar Udara Andi Djemma,” jelasnya. (ATN)
Discussion about this post