ASIATODAY.ID, KUALA LUMPUR – Malaysia dengan tegas menolak segala bentuk klaim Beijing di Laut China Selatan.
Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan klaim Beijing hanya omong kosong. Karena itu, pihaknya telah mendaftarkan klaim mereka di perairan itu ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dua pekan lalu.
Klaim Malaysia itu merupakan sisa bagian landas kontinen di luar 200 mil laut dari garis pangkal negara. Menurutnya, hal itu diajukan atas tindaklanjut klaim serupa pada Desember tahun lalu.
“Malaysia menentang segala bentuk klaim China bahwa mereka memiliki hak historis atas perairan itu. Pemerintah Malaysia juga menganggap klaim Beijing di Laut China Selatan tidak memiliki dasar apapun di bawah hukum internasional dan itu hanya omong kosong,” tegas Hussein, menyitat Straits Times, Minggu (16/8/2020).
Meskipun penolakan ini tidak biasa, namun Hussein menuturkan mereka secara hati-hati akan tetap mempertahankan klaimnya. Malaysia, sambung dia, menghindari meningkatnya ketegangan di kawasan atas penentangan tersebut.
“Jika kita mengikuti narasi dan tekanan negara adidaya, ada potensi tinggi bagi negara-negara ASEAN untuk condong ke negara-negara tertentu,” serunya.
China hingga saat ini mengklaim 80 persen wilayah di perairan Laut China Selatan. Mereka menggunakan sembilan garis putus untuk menggambarkan wilayah klaimnya.
Bahkan Beijing membangun pulau reklamasi dan kini digunakan sebagai basis militer mereka.
Laut China Selatan merupakan perairan kaya sumber daya, seperti gas dan minyak bumi. Selain itu, wilayah ini menjadi jalur pelayaran niaga tersibuk ketiga di dunia dengan nilai hingga triliunan dolar. (ATN)
Discussion about this post