• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Margin Light Distillate di Asia Pasifik Mulai Membaik

ICP Oktober Menguat Ke Level USD38,07 Per Barel

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
November 15, 2020
in Business
2 min read
0
Pertamina – Inalum Bersinergi Bangun Pabrik Pengolahan Bahan Baku Utama Alumunium
2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
63 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Harga Minyak Mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) bulan Oktober mengalami kenaikan sebesar USD0,64 per barel dari bulan September. Kenaikan ini menyusul membaiknya marjin untuk produk light distillate di pasar Asia Pasifik.

Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 225 K/12/MEM/2020, ICP bulan Oktober 2020 ditetapkan sebesar USD38,07 per barel atau naik dari bulan sebelumnya sebesar USD37,43 per barel.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan, kenaikan ICP bulan Oktober ini tidak sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah dunia.

RelatedPosts

Rendang Padang Kian Mendunia, Siap Dipasarkan di Berbagai Negara

Indonesia Surplus Dagang dengan AS, Defisit dengan China

Hadapi Gugatan Nikel, Indonesia Siap Tempur dengan Uni Eropa di WTO

Tiga Smelter Nikel di Indonesia Ditargetkan Operasi Tahun ini

Sultra Ekspor 48 Ton Biji Mete ke Vietnam

“Justru harga minyak di pasaran global mengalami penurunan,” kata Agung di Jakarta dikutip Minggu (15/11/2020).

Agung menguraikan, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun dari USD39,63 per barel menjadi USD39,55 per barel. Demikian pula dengan jenis (dated) Brent yang juga mengalami penurunan dari USD41,87 per barel menjadi USD41,52 per barel.

“Penurunan juga terjadi pada Basket OPEC dan Brent (ICE) masing – masing jadi USD40,25 per barel dan USD41,52 per barel,” ungkapnya.

Salah satu faktor yang punya pengaruh kuat terhadap pergerakan minyak mentah dunia adalah kekhawatiran pelaku pasar seiring peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara di dunia, terutama di Eropa, menyebabkan penerapan kembali lockdown sehingga semakin meredupkan prospek perbaikan permintaan minyak.

Sementara itu, diagnosa Covid-19 pada Presiden Amerika Serikat juga menjadi pemicu di samping perlemahan pasar tenaga kerja di Amerika. Paket stimulus fiskal Amerika Serikat sendiri akan dilanjutkan kembali proses negosiasinya setelah pemilihan Presiden.

Selain kondisi ekonomi politik, laporan OPEC bulan Oktober 2020 memproyeksikan bahwa permintaan minyak mentah global akan mengalami penurunan sebesar 9,5 juta bopd dan pasokan minyak mentah global diperkirakan meningkat sebesar 310.000 bopd hasil dari pulihnya produksi minyak mentah AS. Tercatat produksi minyak mentah AS yang mencapai 11,1 juta bopd, tertinggi sejak Juli, dengan rekor kenaikan per minggu sebesar 1,2 juta bopd.

Baker Hughes melaporkan peningkatan operasional oil rig di AS, 221 oil rig, tertinggi sejak bulan Mei. Terakhir, menguatnya nilai tukar Dollar AS mengakibatkan investor mengalihkan investasi mereka dari pasar komoditas.

Faktor lain adalah berlanjutnya produksi minyak mentah dari Norwegia setelah berakhirnya aksi mogok kerja pekerja offshore oil & gas dan peningkatan pasokan OPEC+ terutama pasokan Arab Saudi dan Rusia, termasuk juga peningkatan produksi dari negara-negara OPEC yang dikecualikan dari kuota pemotongan produksi (Iran, Venezuela dan Libya).

Di kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut , juga dipengaruhi oleh stok minyak mentah China yang tinggi setelah negara tersebut membeli minyak mentah dalam jumlah besar di musim semi lalu, saat harga minyak mentah rendah.

“Penurunan tingkat pengoperasian kilang di Asia, dengan tingkat operasional di Jepang turun ke level 70 persen dan Korea Selatan turun ke level 60 persen, juga menyebabkan penurunan harga minyak mentah di kawasan Asia Pasifik,” ujar Tim Harga Minyak Mentah Indonesia. (ATN)

Tags: Harga Minyak MentahIndustri Minyak dan GasIPC
Previous Post

Korindo Group Bantah Bakar Hutan di Papua untuk Ekspansi Kebun Sawit

Next Post

Indonesia Gandeng UNDP Kembangkan Energi Terbarukan

Related Posts

Konflik Minyak dan Krisis Ekonomi Mengancam Stabilitas Kawasan Kurdistan
Business

Permintaan Minyak di Asia Pasifik Terus Meningkat

December 16, 2020
Indonesia Pacu Target Produksi Minyak Satu Juta Barel
News

Indonesia Pacu Target Produksi Minyak Satu Juta Barel

December 15, 2020
Presdir ExxonMobil Terpilih Jadi Presiden Indonesia Petroleum Association
Business

Efek Covid-19, ExxonMobil Pangkas 1.900 Pekerja

October 30, 2020
Perusahaan Rusia Pasok Minyak Arktik ke Asia, Pasar Pertama di China
Energi Hijau

Perusahaan Rusia Pasok Minyak Arktik ke Asia, Pasar Pertama di China

August 18, 2020
Indonesia Sambut Positif Investasi Warren Buffett di Gas Bumi
Energi Hijau

Indonesia Sambut Positif Investasi Warren Buffett di Gas Bumi

August 3, 2020
Setelah Asia, Siantar Top Perluas Pasar Ekspor ke Afrika dan Australia
Business

Rencana IPC Akuisisi Pelabuhan di Luar Negeri Terhambat Resesi Global

July 24, 2020
Next Post
REVOLUSI ENERGI HIJAU: 5.200 PLTD di Indonesia akan Dikonversi ke Pembangkit EBT

Indonesia Gandeng UNDP Kembangkan Energi Terbarukan

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Bangga Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Juara Thailand Open 2021
  • Gempa Sulbar : Korban Jiwa Bertambah Jadi 73 Orang
  • Singapura Kirim Tim Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air di Indonesia
  • Banjir Lumpuhkan Kalimantan Selatan, 10 Kabupaten/Kota Terdampak
  • Rudal Balistik Iran Nyaris Menghujam Kapal Induk AS di Samudera Hindia
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.