ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Medco Energi Internasional Tbk. berencana melakukan rasionalisasi portfolio dengan melepaskan asetnya di Libya (Blok 47).
Perusahaan tambang migas itu telah menyampaikan surat permintaan persetujuan atas pembukaan informasi teknis kepada beberapa pembeli potensial blok 47 kepada Pemerintah Libya.
Anthony R. Mathias, Direktur Perencanaan & Keuangan/Direktur Independen Medco Energi Internasional mengatakan, penyelesaian divestasi itu akan menghapus Libya dari wilayah kerja perseroan dan MEDC tidak memiliki niat untuk melanjutkan atau mencari peluang lain di Libya.
Menurut Tony, hingga saat ini pihaknya belum menerima proposal dari calon pembeli Blok 47 dan menjelaskan bahwa akan sulit mencari pembeli potensial di tengah pandemi Covid-19.
Rasionalisasi portofolio MEDC yang dilakukan dengan menjualan aset non-inti itu untuk memfokuskan bisnis perseroan pada minyak dan gas, listrik, dan penambangan tembaga.
“Peningkatan portofolio lebih lanjut akan dilakukan melalui proses divestasi aset yang cukup selektif,” jelas dia dalam keterbukaan informasi perseroan di Bursa Efek Indonesia yang dimonitotor, Rabu (27/5/2020).
Medco Energi Internasional menargetkan menggalang dana sekitar USD150 juta dari aksi pelepasan saham melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Anthony mengatakan bahwa perseroan berencana untuk melakukan penambahan modal dengan memberikan HMETD melalui penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham perseroan saat ini dengan target pelaksanaan pada kuartal III/2020.
“Target dana yang ingin dihimpun sekitar USD150 juta dalam rights issue kali ini,” jelasnya.
MEDC berencana akan melepas sebanyak-banyaknya 7,5 miliar saham dengan nilai nominal Rp25 per saham (PUT III).
Untuk aksi korporasi ini, MEDC akan meminta persetujuan pemegang saham dengan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 25 Juni 2020. Nantinya, setiap pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk memesan saham baru dalam HMETD akan terdilusi maksimum 29,5 persen.
Per 6 Mei 2020, komposisi pemegang saham MEDC terdiri atas PT Medco Daya Abadi Lestari sebesar 50 persen, Diamond Bridge Pte. Ltd. 21,38 persen, PT Medco Duta 0,19 persen, PT Multifabrindo Gemilang 0,04 persen, dan publik 27,87 persen. Adapun, perseroan memiliki saham tresuri sebesar 0,52 persen.
Tony menjelaskan, hasil dari dana yang dihimpun kali ini setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan sebagai modal kerja baik bagi perseroan maupun anak usaha perseroan.
Di tengah tingginya volatilitas harga minyak mentah dunia, emiten tambang migas itu mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure sebesar USD240 juta.
Untuk diketahui, jumlah tersebut telah dipangkas sebesar USD100 juta dari target panduan yang ditetapkan perseroan pada awal tahun ini dikisaran USD340 juta. Dari total capex yang baru itu sebesar USD180 juta dialokasikan untuk segmen migas, sedangkan USD60 juta untuk segmen listrik.
“Perseroan yakin bahwa dalam ketidakpastian lingkungan makro saat ini, rencana penambahan dalam modal perseroan melalui HMTED merupakan suatu langkah yang bijaksana untuk mendukung posisi keuangan perseroan,” pungkasnya. (ATN)
Discussion about this post