ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia akan mengimpor 2 juta ton beras pada akhir tahun ini untuk menghadapi kekeringan mendatang yang disebabkan oleh El Nino, ujar Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Kamis (6/4).
Impor beras itu bertujuan untuk menjaga stok Bulog dan menstabilkan harga dalam negeri mengingat El Nino akan menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan dan memengaruhi produksi beras di Indonesia, kata presiden yang akrab disapa Jokowi tersebut usai menanam padi di Provinsi Jawa Timur.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo menyampaikan bahwa impor beras tahap pertama akan mencapai 500.000 ton dan akan dikirim sesegera mungkin.
Panen padi dari Maret hingga Mei menjadi prioritas (untuk pasokan beras), imbuh Arief, namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan populasi sebanyak lebih dari 270 juta jiwa.
Indonesia mengimpor sekitar 400.000 ton beras pada 2021 dan 320.000 ton beras pada 2022, menurut Badan Pusat Statistik.
Saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di Jawa Timur, Presiden Jokowi melakukan tanam padi bersama para petani di di Kawasan Daulat Pangan Serikat Petani Indonesia, di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Kamis (6/4) pagi.
Presiden Jokowi mengapresiasi para petani yang telah menggunakan pupuk organik untuk menggarap lahan seluas 1.000 hektare di kawasan tersebut.
“Hari ini kita mulai menanam seperti di daerah-daerah yang lain. Setelah panen tidak diberi jeda karena masih ada air banyak, segera ditanam. Dan yang saya senang di sini memakai pupuk organik yang dilakukan oleh Serikat Petani Indonesia, sudah tiga tahun,” ungkap Presiden Jokowi.
Presiden menyampaikan, penggunaan pupuk organik dapat mengurangi biaya produksi para petani sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia.
“Ini yang saya kira kalau bisa dikembangkan di daerah yang lain seperti yang dilakukan oleh Serikat Petani Indonesia, ini akan banyak mengurangi cost yang harus dikeluarkan petani dan tidak ketergantungan kepada pupuk-pupuk kimia, tergantung pada industri pupuk kimia, tergantung pada impor bahan baku dari pupuk-pupuk kimia yang sekarang ini terjadi,” ujarnya.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyebutkan bahwa penggunaan pupuk organik sangat baik untuk memperbaiki ekosistem di kawasan lahan.
“Memperbaiki lingkungan, ekosistem yang ada di sini menjadi tumbuh kembali. Cacing-cacing mulai banyak, belut mulai banyak, katak mulai banyak, ini kan mulai lagi ekologinya akan terperbaiki kembali,” ujarnya.
Jokowi pun memerintahkan kepada Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo untuk mengembangkan penggunaan pupuk organik di daerah lain, termasuk penyediaan sapi yang dapat digunakan untuk membuat pupuk organik.
“Di sini sudah, di daerah yang lain ini nanti tugasnya Kementan untuk mencukupi itu sehingga bisa dipakai untuk membikin pupuk organik,” tandasnya. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post