ASIATODAY.ID, RIYADH – Arab Saudi menegaskan komitmennya menjadi salah satu negara di dunia yang mempelopori upaya nyata mitigasi perubahan iklim dan mengurangi emisi karbon.
Kantor berita resmi SPA melaporkan, negeri itu baru saja meluncurkan ‘Saudi Green Initiative’, pada Sabtu (27/3/2021), sebuah gerakan yang bertujuan untuk memitigasi perubahan iklim dan mengurangi emisi karbon dengan menghasilkan setengah energinya dari energi terbarukan pada tahun 2030.
Melalui ‘Saudi Green Initiative’, Arab Saudi juga akan melakukan penghijauan secara besar-besaran dengan menargetkan penanaman sebanyak 10 miliar pohon.
“Saudi akan mempelopori energi bersih. ‘Saudi Green Initiative’ bertujuan untuk mengurangi emisi dengan menghasilkan setengah energinya dari energi terbarukan pada tahun 2030,” kata penguasa de facto Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Riyadh juga berencana untuk menggalang negara-negara Arab lainnya dalam “Inisiatif Timur Tengah Hijau” untuk menanam 40 miliar pohon tambahan. Target penanaman ini akan menjadi program reboisasi terbesar di dunia.
“Kerajaan, kawasan dan dunia perlu melangkah lebih jauh dan lebih cepat dalam memerangi perubahan iklim. Kami menolak pilihan yang salah antara melestarikan ekonomi dan melindungi lingkungan,” kata Pangeran Mohammed.
Pernyataan itu tidak menjelaskan secara rinci bagaimana rencana raksasa itu akan dilaksanakan dilanskap gurundengan sumber air terbarukan yang sangat terbatas.
Arab Saudi saat ini menggunakan minyak dan gas alam untuk memenuhi permintaan listriknya yang tumbuh cepat dan untuk desalinasi airnya – yang mengonsumsi minyak dalam jumlah besar setiap hari.
Inisiatif baru ini adalah bagian dari rencana Visi 2030 pangeran untuk mendiversifikasi ekonomi kerajaan yang bergantung pada minyak.
Pangeran Mohammed mengatakan Arab Saudi dan kawasan itu menghadapi “tantangan iklim yang signifikan”, termasuk penggurunan, yang menimbulkan “risiko ekonomi langsung”.
Sekitar USD13 miliar (Rp187 triliun) hilang setiap tahun karena badai pasir di wilayah tersebut, sementara polusi dari gas rumah kaca telah mengurangi harapan hidup rata-rata Saudi selama 1,5 tahun. (ATN)
Discussion about this post