• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Myanmar Kian Bergolak, 2 Warga Sipil Tewas Ditembak

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
February 21, 2021
in News
2 min read
0
Inggris dan Kanada Jatuhkan Sanksi kepada Para Jenderal Myanmar

Militer membubarkan aksi demonstrasi rakyat sipil yang menentang kudeta di Myanmar. Foto: canindianews

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
57 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, MANDALAY – Krisis politik di Myanmar kian mengkhawatirkan. Tindakan represif militer Myanmar merenggut korban jiwa dari warga sipil.

Sejumlah negara pun mengutuk tindakan militer Myanmar yang mengakibatkan 2 orang tewas dalam aksi unjukrasa di Mandalay.

Kementerian Luar Negeri Singapura bahkan menyebut tindakan penggunaan senjata untuk melawan rakyat Myanmar tidak bisa dimaafkan.

RelatedPosts

AS Bertekad Hentikan Dominasi Ekonomi China Secara Global

Musisi Thailand, Indonesia dan Jepang Kolaborasi Suarakan Perlawanan Atas Stereotip Asia

AS Blacklist Sejumlah Kementerian Myanmar

AS Akui China Mampu Gabungkan Kekuatan Ekonomi, Diplomatik, Militer dan Teknologi

Epidemiolog UI: Indonesia Gagal Tangani Pandemi Covid-19

“Penggunaan senjata mematikan terhadap warga sipil tak bersenjata, tidak bisa dimaafkan. Kami mendesak pasukan keamanan untuk menahan diri sepenuhnya untuk menghindari cedera lebih lanjut dan hilangnya nyawa, dan segera mengambil langkah-langkah untuk meredakan situasi dan memulihkan ketenangan,” kata seorang pejabat seperti dikutip dari South China Morning Post, Minggu (21/2/2021).

Dua orang tewas di Mandalay pada Sabtu ketika polisi menembak untuk membubarkan unjuk rasa menentang  kudeta militer. Seorang lelaki tewas karena luka parah di kepala dan seorang lainnya tertembak di bagian dada.

Sementara itu, Kedutaan besar AS mengungkapkan keprihatinannya melalui akun Twitter-nya pada Sabtu (20/2/2021).

“Tidak ada yang boleh terluka karena memperjuangkan haknya untuk menolak. Kami sangat prihatin dengan penembakan fatal para demonstran di Mandalay, sehari setelah kematian Mya Thwe Thwe Khine di Nay Pyi Taw. Militer harus menghentikan kekerasan terhadap rakyat Myanmar,” tulis Kedubes AS.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengungkapkan keprihatinannya setelah seorang pengunjukrasa di Nay Pyi Taw tewas ditembak polisi pada 9 Februari lalu.

Dia mengutuk segala bentuk kekerasan yang menjadikan rakyat Myanmar korban. AS juga mendukung langkah Inggris dan Kanada memberikan sanksi kepada militer Myanmar.

“Kami akan bekerja dengan sejumlah mitra dan sekutu untuk menekan militer Myanmar untuk menghentikan tindakannya dan menolong rakyat Myanmar mewujudkan aspirasi mereka untuk perdamaian, demokrasi, dan supremasi hukum,” kata Price dalam keterangan pers pada Jumat.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell juga mengutuk kekerasan di Myanmar dan berencana mengambil keputusan bersama para Menteri Luar Negeri Uni Eropa dalam pertemuan di Brussel pada Senin.

Saat ini Inggris telah memberlakukan pembekuan aset dan menetapkan larangan perjalanan terhadap 3 anggota rezim militer Myanmar karena peran mereka dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang serius selama kudeta.

Hal yang sama juga dilakukan Kanada ditambah dengan menetapkan embargo senjata dan ekspor dan impor senjata dan bahan terkait ke dan dari Myanmar. (ATN)

Tags: Krisis Myanmar
Previous Post

Banjir Mengepung Indonesia, Defisit Ekologi Jadi Sorotan

Next Post

Mitigasi Badai Tropis, Filipina Evakuasi Cepat Ribuan Penduduk

Related Posts

Amerika Tekan Israel Hentikan Investasi 5G China
News

AS Blacklist Sejumlah Kementerian Myanmar

March 5, 2021
China Dituduh Berada Dibalik Kudeta Militer di Myanmar
News

Indonesia dan Singapura Minta Warganya Tinggalkan Myanmar

March 5, 2021
Myanmar Terus Bergolak, 38 Orang Tewas dalam Protes Kudeta Militer
News

Myanmar Terus Bergolak, 38 Orang Tewas dalam Protes Kudeta Militer

March 4, 2021
Indonesia Tegaskan Tak akan Normalisasi Hubungan dengan Israel
News

Indonesia Dorong ASEAN Bangun Dialog Demi Resolusi Konflik di Myanmar

March 3, 2021
Myanmar Kian Membara, 20 Demonstran Terluka Ditembaki Pasukan Keamanan
News

Myanmar Kian Membara, 20 Demonstran Terluka Ditembaki Pasukan Keamanan

March 2, 2021
Indonesia Dipercaya Pimpin Satgas ASEAN Travel Corridor Arrangement
News

Menanti Sikap ASEAN atas Krisis Politik di Myanmar

March 1, 2021
Next Post
Korban Tewas Akibat Terjangan Topan Phanfone Capai 41 Orang

Mitigasi Badai Tropis, Filipina Evakuasi Cepat Ribuan Penduduk

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Tesla Gandeng Tambang Nikel Kaledonia Baru untuk Bahan Baku Baterai
  • Indonesia Dikecam Malaysia dan Singapura Akibat Asap Karhutla
  • AS Bertekad Hentikan Dominasi Ekonomi China Secara Global
  • Musisi Thailand, Indonesia dan Jepang Kolaborasi Suarakan Perlawanan Atas Stereotip Asia
  • Indika Energy Kolaborasi Fourth Partner Energy Kembangkan Energi Surya
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.