• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Negara di Asia Jadi Destinasi Favorit untuk Kerja Jarak Jauh

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
February 18, 2021
in Travel
2 min read
0
Negara di Asia Jadi Destinasi Favorit untuk Kerja Jarak Jauh

Pantai Labuan Amuk Semeton, Karangasem, Bali. Foto: gusdastory

2.4k
SHARES
2.4k
VIEWS
62 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Negara-negara di Asia dianggap sebagai destinasi favorit bagi pekerja yang ingin bekerja jarak jauh.

Pasalnya, semenjak hantaman pandemi Covid-19, banyak pekerja yang dipaksa merubah pola kerjanya dari bekerja di kantor menjadi bekerja jarak jauh.

Bukan hanya bekerja dari rumah, beberapa mempertimbangkan bekerja jarak jauh dari negara yang berbeda. Negara-negara di Asia khususnya Asia Tenggara merupakan yang paling favorit.

RelatedPosts

GELIAT WISATA ASEAN: Singapura Sukses Jalankan Program “Cruises to Nowhere”

Dubai, Kota Pertama di Dunia yang Terapkan Verifikasi Digital Rekam Medis COVID-19

Pariwisata Thailand Segera Dibuka

Didanai AIIB Rp1,7 Triliun, ITDC Ditunjuk Bangun Mandalika Urban Tourism Infrastructure

Qatar Airways Named World’s Best Airline By Leading Online Travel Agent eDreams

“Kamu hampir mencapai masa pensiun 20 tahun lebih awal,” ujar Adrien Pierson, Co-Founder MillionSpace, situs pemesanan ruang kerja yang berbasis di Singapura dan Sri Lanka seperti dikutip dari CNBC, Kamis (18/2/2021).

Menurut Pierson, destinasi seperti Bali, Phuket, Da Nang dan Siem Reap merupakan tujuan favorit untuk bekerja sambil bersantai. Ada juga Singapura  dan Hongkong yang populer sebagai destinasi dengan layanan bisnis startegis dan infrastruktur premium.

Selain itu, kota lainnya seperti Bangkok, Hanoi, Kuala Lumpur juga Colombo dianggap mewakili dua penilaian sebelumnya, memiliki infrastruktur yang modern namun juga nyaman sebagai destinasi tempat tinggal sementara pekerja jarak jauh.

Meski banyak jadi incaran wisatawan mancanegara (wisman) yang hanya ingin tinggal sementara, hingga saat ini masih belum ada negara di Asia Tenggara yang mengumumkan akan membuka program untuk menarik kedatang pekerja jarak jauh ke negara mereka.

Sudah hampir genap setahun Bali menutup pintu untuk kedatangan wisman. Begitupun dengan Thailand, yang memberlakukan aturan ketat bagi turis luar negeri.

Pemerintah Thailand mewajibkan karantina mandiri selama dua minggu dan hanya boleh tinggal maksimal 90 hari dengan kesempatan untuk memperbarui visa maksimal dua kali. Wisman juga harus punya asuransi kesehatan senilai USD100 ribu.

WFH Tidak baik untuk Kesehatan Mental

Bekerja dari rumah atau work from home tampak seperti ide yang sangat menarik ketika pertama kali diperkenalkan. Ide tersebut pun akhirnya benar-benar diterapkan ketika pandemi  COVID-19 menyerang dunia.

Bayangkan, kita tidak perlu bangun pagi dan pergi ke kantor. Seketika Anda bangun dari tidur dan sekejap itu pula jam kerja Anda dimulai.

Bagian terbaiknya? Kita tidak perlu repot-repot berdandan atau sibuk memikirkan pakaian apa yang akan dikenakan.

Cukup dengan celana panjang dan kaus yang dipakai tidur semalam, Anda siap untuk bekerja.

Namun, mempertahankan kebiasaan WFH seperti itu –terlebih untuk jangka waktu lama, di mana pandemi COVID-19 belum juga berakhir– dinilai tidak baik untuk kesehatan mental seseorang, menurut sebuah riset.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Medical Journal of Australia  menemukan bahwa mengenakan piyama saat bekerja dari rumah kemungkinan akan berkontribusi pada kesehatan mental yang buruk, demikian seperti dikutip dari Mashable Asia, Minggu (7/1/2021).

Meskipun penelitian itu dilakukan dalam konteks Australia, sebagian besar dunia masih dalam pergolakan pandemi dan peneliti meyakini bahwa persoalan serupa mungkin dirasakan oleh sejumlah orang yang menerapkan WFH saat ini.

Penelitian yang dilakukan selama pertengahan lockdown 2020 sekitar bulan April dan Mei itu, menemukan bahwa mereka yang mengenakan piyama saat bekerja dari rumah melaporkan kesehatan mental yang lebih buruk daripada mereka yang memiliki dan mengurus anak kecil saat WFH.

Riset itu dilakukan pada staf dan mahasiswa lembaga penelitian medis di Sydney. Mereka menilai efek memakai piyama pada produktivitas dan kesehatan mental staf institut medis secara keseluruhan bekerja dari rumah.

“Lebih banyak peserta yang mengenakan piyama pada siang hari setidaknya satu hari seminggu melaporkan bahwa kesehatan mental mereka telah menurun saat bekerja dari rumah,” baca laporan tersebut.

Namun, mengenakan piyama untuk bekerja tidak berarti produktivitas Anda akan berkurang. Itu hanya berarti kesehatan mental Anda bisa memburuk dari waktu ke waktu. (ATN)

Tags: Asia TravelPariwisata BaliWork from Home
Previous Post

Indonesia Alami 3 Kerugian Tidak Tingkatkan Target Penurunan Emisi

Next Post

Menlu AS Tegaskan Indonesia Mitra Penting di ASEAN

Related Posts

GELIAT PARIWISATA ASEAN: Thailand Mulai Buka Kunjungan Wisatawan Asia
Travel

Pariwisata Thailand Segera Dibuka

March 4, 2021
RCI Luncurkan Layanan Liburan Gaya Baru Bagi 4 Juta Anggota “Vacation Exchange”
Travel

Wisatawan Turki Ingin Segera Bertualang ke Indonesia

March 1, 2021
Tercemar Minyak, Biota Laut Perairan Kepulauan Seribu Terancam
Travel

Jakarta Jadi Destinasi Pilihan Wisatawan Global di 2020

February 1, 2021
UNWTO: 2020 Jadi Tahun Terburuk Bagi Pariwisata Global, Asia Paling Terpukul
Travel

UNWTO: 2020 Jadi Tahun Terburuk Bagi Pariwisata Global, Asia Paling Terpukul

February 1, 2021
Indonesia Persiapkan Pulau Batam dan Bintan Sebagai Destinasi Travel Bubble
Travel

Indonesia Persiapkan Pulau Batam dan Bintan Sebagai Destinasi Travel Bubble

January 24, 2021
Nuvasa Bay, Destinasi Wisatawan Global di Batam
Travel

Nuvasa Bay, Destinasi Wisatawan Global di Batam

January 23, 2021
Next Post
AS Desak Militer Myanmar Bebaskan Aung San Suu Kyi

Menlu AS Tegaskan Indonesia Mitra Penting di ASEAN

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • AS Kecam Rencana China Ubah Sistem Elektoral Hong Kong
  • China Tambah Anggaran Pertahanan hingga Rp2.992 Triliun
  • Tesla Gandeng Tambang Nikel Kaledonia Baru untuk Bahan Baku Baterai
  • Indonesia Dikecam Malaysia dan Singapura Akibat Asap Karhutla
  • AS Bertekad Hentikan Dominasi Ekonomi China Secara Global
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.