ASIATODAY.ID, DEN HAAG – Negara-negara Eropa akhirnya kembali ke batu bara karena krisis energi.
Belanda bergabung dengan Jerman dan Austria untuk kembali menggunakan batu bara di tengah krisis energi.
Laporkan RT, Selasa (21/6/2022), otoritas juga membuat “imbauan mendesak” kepada bisnis untuk menghemat energi sebanyak mungkin menjelang musim dingin.
Menteri Iklim dan Energi Belanda Rob Jetten telah mengumumkan bahwa Belanda mencabut semua pembatasan pembangkit listrik tenaga batu bara untuk mengurangi konsumsi gas alam.
Den Haag telah mengaktifkan fase peringatan dini dari rencana krisis energinya, dalam menghadapi potensi kekurangan gas alam musim dingin ini.
Jetten menambahkan bahwa keputusan telah disiapkan dalam koordinasi dengan rekan-rekan Eropa atas situasi beberapa hari terakhir.
“Kabinet telah memutuskan untuk segera mencabut pembatasan produksi pembangkit listrik tenaga batu bara,” katanya, merujuk pada aturan di mana semua pembangkit listrik tenaga batu bara di Belanda hanya boleh dioperasikan maksimal 35% dari total kapasitas terpasang.
“Saya ingin menekankan bahwa saat ini tidak ada kekurangan gas akut,” kata Jetten, tetapi tetap mengklaim bahwa lebih banyak negara sekarang sedang diperas oleh Rusia.
Dalam langkah serupa pada Minggu, Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan bahwa Berlin harus meningkatkan penggunaan batu bara untuk produksi listrik untuk menutupi kekurangan gas alam dari Rusia.
Sementara itu, pemerintah Austria sepakat dengan perusahaan energi Verbund untuk mengubah pembangkit listrik tenaga gas cadangan di wilayah Styria selatan untuk menghasilkan listrik menggunakan batu bara jika darurat energi semakin dalam.
Langkah ini mengikuti keputusan Gazprom Rusia untuk memotong pengiriman gas alam ke Jerman melalui pipa Nord Stream sebesar 60% setelah penyedia pemeliharaan Jerman Siemens gagal mengembalikan unit pompa setelah perbaikan karena sanksi.
Pejabat Eropa mengklaim keputusan ini murni politik dan terkait dengan ketegangan antara Rusia dan Barat atas operasi militer Moskwa di Ukraina. (ATN)
Discussion about this post