ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Nikon Indonesia resmi berhenti beroperasi di Indonesia.
Produsen kamera yang berpusat di Tokyo, Jepang, tersebut hengkang setelah 8 tahun membuka lapaknya di Indonesia.
Mengutip keterangan tertulis Nikon Indonesia, Kamis (22/10/2020), Nikon mengaku menutup operasionalnya.
“Walau gerai tutup, kami akan tetap memberikan layanan dan support terbaik kepada para pengguna Nikon di Indonesia dengan mengintegrasikan seluruh kegiatan sales, marketing, dan service ke PT Alta Nikindo selaku distributor resmi Nikon,” tulis keterangan itu.
“Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan dan kerja samanya yang membuat Nikon menjadi salah satu brand fotografi terpercaya di Indonesia. Yuk, terus motret dan berkarya,” lanjut keterangan tersebut.
Nikon bergerak dalam bidang optik dan gambar melalui kamera, lensa, dan mikroskop. Dengan teknologi optik itu, Nikon merupakan satu dari 10 produsen semikonduktor terbesar di dunia.
Produk-produk Nikon yang paling populer adalah kamera digital single lense reflect, berikut lensanya.
Di markasnya di Jepang, Nikon berdiri sejak 1917 silam dan menjadi Nikon Corporation pada 1998 setelah inovasi besarnya di industri kamera.
Sementara itu, Vivo siap merambah pasar Eropa menyusul Samsung, Apple, Huawei, Xiaomi, dan Oppo yang sudah lebih dulu mendominasi pasar smartphone di Eropa.
Dilansir phonearena, Kamis (22/10/2020), Vivo memastikan bakal masuk ke pasar Inggris dan sejumlah negara di Eropa melalui produk teranyarnya yakni Vivo X51 5G.
Dibandrol dengan harga £749 dan €799, smartphone Vivo ini dilengkapi layar AMOLED 6,6 inchi dengan refresh rate 90Hz yang mulus, lubang kecil untuk kamera selfie, dan resolusi Full-HD+ (2376 x 1080p).
Fitur-fitur tersebut cukup rapi, meski sangat umum ditemui pada smartphone android lainnya. Salah satu keunggulan Vivo X51 5G adalah kameranya yang dilengkapi dengan sistem gimbal.
Vivo melengkapi ponselnya dengan kamera 48-megapixel f/1.6 dan sistem stabilisasi gambar gimbal. Fitur ini membutuhkan waktu berbulan-bulan bagi tim research and development untuk menciptakan dan menyempurnakannya dengan lebih baik.
Sistem gimbal yang dimiliki Vivo lima kali lebih besar dibandingkan kamera OIS pada umumnya dan membutuhkan ruang tiga kali lebih banyak daripada periscope zoom shooters lainnya.
Dari sisi software, Vivo memastikan bakal melengkapi produknya dengan Android 10 dan FunTouch OS. Untuk menyesuaikan dengan selera konsumen di Eropa, Vivo pun telah melakukan sejumlah penyesuaian.
Selain Vivo X51 5G, Vivo juga memperkenalkan Vivo Y70, Vivo Y20s, dan Vivo Y11 dengan menyasar pasar menengah ke bawah.
Kendati demikian, Vivo masih belum menjelaskan strateginya untuk masuk secara agresif ke Eropa, tetapi perusahaan asal China ini akan bertarung dengan Oppo, Xiaomi, dan Samsung untuk mengisi pasar Huawei. (ATN)
Discussion about this post