ASIATODAY.ID, JAKARTA – China marah besar atas sikap Amerika Serikat (AS). Australia, Inggris dan Kanada yang memboikot secara diplomatik Olimpiade Musim Dingin di Beijing, tahun depan.
China mengancam keempat negara itu akan menanggung akibat dari keputusan boikot tersebut.
“Amerika Serikat, Australia, Inggris dan Kanada menggunakan olimpiade untuk memanipulasi politik adalah cara yang dibenci dan mengisolasi diri, dan mereka akan membayar harga atas kesalahan yang dibuat,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, dikutip dari AFP, Kamis (9/12/2021).
Wang melontarkan peringatan ini setelah keempat negara itu menyatakan memboikot Olimpiade Musim Dingin secara diplomatik.
AS merupakan negara pertama yang mengumumkan boikot itu pada Senin lalu. Negeri Paman Sam menyatakan bahwa mereka memboikot gelaran itu sebagai tanda protes atas dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan pemerintah China.
Langkah AS itu kemudian diikuti Inggris, Kanada, dan Australia. Kelompok advokasi pemantau hak asasi manusia, termasuk Human Rights Watch, juga mendukung boikot tersebut.
“Langkah penting menentang kejahatan pemerintah China terhadap kemanusiaan yang menargetkan Uighur dan komunitas Turki lain,” kata Direktur HRW, Sophie Richardson.
Para aktivis mengatakan, setidaknya satu juta orang Uighur dipenjara di “kamp pendidikan” di Xinjiang. Di kamp tersebut, kekerasan seksual, penyiksaan, dan kerja paksa kerap terjadi.
Namun, Beijing terus membantah tudingan itu. Mereka mengklaim kamp tersebut sebagai pusat pelatihan guna mengurangi seruan ekstremisme Islam.
Sementara AS menekankan dugaan pelanggaran HAM di Xinjiang, Inggris menyoroti represi China terhadap pergerakan di Hong Kong.
Sementara itu, Kanada juga pernah berkonflik dengan China. Hubungan kedua negara meregang usai penangkapan eksekutif Huawei, Meng Wanzhou, pada Desember 2018 di Vancouver.
Sebagai tanggapan, Beijing menahan dua warga negara Kanada. Namun, ketiganya kini telah dibebaskan dan direpatriasi.
Hubungan China dan Australia juga tak hangat usai Canberra melarang Huawei Technologies dari jaringan broadband 5G Australia pada 2018.
Keduanya semakin regang saat Canberra menyerukan penyelidikan independen soal sumber Covid-19, dan terbaru soal kesepakatan trilateral AUKUS.
Meski sejumlah negara memboikot Olimpiade Musim Dingin ini, Prancis dan Rusia menyatakan tak mengambil langkah yang sama.
Rusia mengkritik AS dengan menyatakan bahwa Olimpiade Musim Dingin 2022 itu harus bebas politik. Presiden Vladimir Putin juga mengaku akan hadir ke acara itu. (ATN)
Discussion about this post