ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan ratifikasi dua perjanjian dagang akan rampung pada kuartal I 2020.
Dua perjanjian dagang tersebut antara lain Protokol Pertama untuk Mengubah Persetujuan tentang Kemitraan Ekonomi Menyeluruh ASEAN–Jepang (the 1st Protocol to Amend ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership/AJCEP) dan Indonesia-Mozambique Preferential Trade Agreement/IM-PTA).
“Target kita tahun depan pada kuartal I perpresnya sudah rampung,” jelas Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dikutip keterangan tertulis, Minggu (13/12/2020).
Sebelumnya, Kemendag dan Komisi VI DPR RI sepakat untuk mengesahkan the 1st Protocol to Amend AJCEP dan IM-PTA ini melalui Peraturan Presiden (Perpres).
Lebih lanjut Agus menjelaskan bahwa protokol perubahan AJCEP bertujuan untuk memasukkan tiga bab baru yakni perdagangan jasa, pergerakan orang perseorangan (movement of natural persons), dan investasi.
Dengan disahkannya protokol ini, maka persetujuan perdagangan bebas antara ASEAN dan Jepang menjadi lebih komprehensif.
Implementasi protokol selain membuka kesempatan masuknya investasi baru Jepang ke Indonesia, juga akan membuka peluang bagi sektor jasa potensi Indonesia masuk ke pasar jepang.
Agus mengatakan ekspor sektor jasa Indonesia ke Jepang akan mengalami peningkatan.
“Protokol ini membuka peluang adanya peningkatan nilai ekspor di tahun 2020 menjadi senilai USD629,8 juta, tahun 2022 menjadi USD729,3 juta dan di tahun 2025 USD891,9 juta pada 2025,” kata Agus.
Sementara, tanpa protokol ini nilai ekspor jasa ke Jepang pada 2020 hanya sekitar USD584,4 juta sud, di 2022 hanya USD678,1 juga dan 2025 hanya USD831,6 juta.
Sementara itu, IM-PTA bertujuan untuk mendiversifikasi negara tujuan ekspor Indonesia, meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar Mozambik, memperluas akses pasar produk Indonesia di Mozambik dan kawasan Afrika serta memperkuat industri dalam negeri.
Agus mengatakan adanya IM-PTA akan meningkatkan ekspor Indonesia ke Mozambik dalam 5 tahun ke depan.
“IM-PTA diproyeksikan akan meningkatkan ekspor Indonesia dari USD129,71 juta pada 2019 menjadi USD257 juta pada 2025, Indonesia diproyeksikan akan menikmati surplus sebesar USD177 juta,” jelas Agus.
Beberapa produk ekspor utama Indonesia ke Mozambik yang diproyeksikan akan mengalami peningkatan ekspor signifikan yaitu minyak kelapa sawit, sabun, asam lemak untuk industri, dan bahan aktif permukaan organik (organic surface-active preparations).
Agus juga mengatakan Indonesia sangat berpeluang mendominasi pasar produk minyak kelapa sawit dan turunannya di Mozambik. Pasalnya, melalui IM-PTA, Indonesia mendapatkan preferensi bea masuk yang semula 2,5 persen menjadi 0 persen untuk produk minyak sawit mentah (CPO) dan dari 20 persen menjadi 7,5 persen untuk produk minyak sawit olahan (refined palm oil). (ATN)
Discussion about this post