ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia kian masif membangun promosi untuk melipatgandakan jumlah kunjungan wisatawan dunia.
Yang terbaru, Wonderful Indonesia dikenalkan di Beijing dan Zhengzhou, China oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
China menduduki posisi kedua kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Indonesia. Di atas China, terdapat Malaysia.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), dalam periode Januari-September 2019, terdapat 2,34 juta kunjungan (19,07 persen) wisatawan Malaysia. Disusul kunjungan wisatawan China 1,61 juta kunjungan (13,14 persen), Singapura 1,40 juta kunjungan (11,45 persen), Australia 1,02 juta kunjungan (8,28 persen), dan Timor Leste 927,1 ribu kunjungan (7,56 persen).
Promosi Wonderful Indonesia itu berlangsung dalam ajang consumer selling di Beijing dan Zhengzhou.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Regional I Kemenparekraf Vinsensius Jemadu mengatakan, Kemenparekraf menggelar consumer selling di Focus Mall Beijing dan Hopson Mall Zhengzhou, Tiongkok pada 14-15 Desember.
“Masyarakat Tiongkok antusias mengunjungi booth Wonderful Indonesia dalam event hasil kerja sama Kemenparekraf dengan China Bamboo Garden, wholesaler pariwisata terbesar di wilayah Tiongkok Utara,” ujar Vinsensius dalam keterangan tertulis, Selasa (24/12/2019).
Pada kegiatan promosi kali ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memperkenalkan destinasi pariwisata Indonesia, termasuk paket-paket wisata menarik seperti paket wisata Bali, Labuan Bajo, dan Batam-Bintan.
Kegiatan consumer selling ini juga dimeriahkan dengan program-program menarik, seperti pertunjukan kesenian tradisional Indonesia, permainan interaktif berhadiah merchandise, dan pembagian voucher dari China Bamboo Garden. Event ini juga menetapkan empat pemenang doorprize yang berhasil memenangkan perjalanan wisata “Wonderful Trip” ke Bali.
Menurut Vinsensius Jemadu, Tiongkok merupakan pasar penyumbang outbound terbesar di dunia. Pada 2018, angka perjalanan wisatawan Tiongkok mencapai 150 juta wisatawan. Hal ini berdampak pada negara-negara Asia Tenggara, khususnya Indonesia yang telah mendatangkan wisman Tiongkok sebesar 2 juta wisman dalam dua tahun terakhir ini.
Walaupun angka tersebut cukup besar, namun menurut Vinsensius, angka itu berarti Indonesia hanya mendapat 1,4 persen saja dibandingkan dengan total outbound Tiongkok ke seluruh dunia.
“Hal ini terkendala masalah kurangnya ‘seat capacity’ dari Tiongkok ke Indonesia sehingga program ‘chartered flight’ ataupun ‘blocking seat’ bagi turis Tiongkok akan terus diterapkan terutama di kota-kota di Tiongkok yang tidak memiliki penerbangan langsung ke Indonesia,” jelas Vinsensius Jemadu.
Untuk mendorong kenaikan jumlah wisman khususnya Pasar Tiongkok pada era digital ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menganilisis pola perilaku (behavior) turis dalam digital.
“Jadi pola mereka terekam dalam big data melalui strategi microtargeting dengan memasarkan potensi pariwisata disesuaikan dengan target behavior wisman serta memperkuat nation branding ‘Wonderful Indonesia’ di kancah Internasional,” terang Nia Niscaya, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenparekraf.
Tahun ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memproyeksikan jumlah wisman Tiongkok tahun 2019 sebesar 2,865 juta wisman. Dengan fokus pada kegiatan hard selling paket-paket wisata 10 Destinasi Prioritas dan 10 Destinasi Branding termasuk Batam-Bintan yang menjadi tujuan wisata tourism hub via Singapura.
Pada kegiatan ini, China Bamboo Garden berhasil menjual paket wisata ke Indonesia, sebesar 7.037 pax hanya dalam dua hari berturut-turut di dua kota. Hal ini dapat menjadi parameter kesuksesan sebuah kegiatan promosi, yang dikerjasamakan dengan wholesaler seperti China Bamboo Garden untuk mendatangkan wisatawan Tiongkok ke depan.
Menurut Nia Niscaya, Kemenparekraf telah membangun kerja sama dengan wholesaler lainnya dan maskapai baik di dalam negeri maupun maskapai berbendera asing. Tujuannya untuk melakukan joint promotion bersama baik offline event, seperti pameran ataupun online events di masing-masing website wholesalers/maskapai.
“Melalui consumer selling bersama dengan China Bamboo Garden ini, diharapkan masyarakat Tiongkok dapat mengenal dan tertarik untuk berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat,” tandas Nia. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post