ASIATODAY.ID, JAKARTA – Para astronom belum lama ini berhasil menemukan planet yang seperti bumi di sekitar salah satu bintang tertua di galaksi yang bernama TOI-561 yang berjarak 280 tahun cahaya.
Planet berbatu tersebut berukuran 1,5 kali bumi dan mengitari bintang sangat cepat dengan orbit 10,5 jam dan dinamai TOI-561 b.
TOI-561 b diperkirakan usianya mencapai 10 miliar tahun.
“TOI-561 b adalah salah satu planet berbatu tertua yang pernah ditemukan,” kata astronom Lauren Weiss dari Universitas Hawai’i seperti dilansir dari Science Alert, Jumat (15/1/2021).
Menurut Weiss, keberadaan TOI-561 menunjukkan bahwa alam semesta telah membentuk planet berbatu sejak 14 miliar tahun yang lalu. Ketiga planet yang baru ditemukan itu, bernama TOI-561 b, TOI-561 c dan TOI-561 d. Ketiganya diidentifikasi oleh teleskop luar angkasa NASA, TESS.
TOI-561 d berukuran sekitar 2,3 kali ukuran Bumi, dengan periode orbit 16,3 hari. TOI-561 c berukuran 2,9 kali ukuran Bumi, dengan periode orbit 10,8 hari. Dan TOI-561 b berukuran 1,45 kali ukuran Bumi, dengan periode orbit lebih dari 10,5 jam.
Para peneliti menghitung bahwa TOI-561 b berukuran sekitar tiga kali massa Bumi. Tapi kerapatannya hampir sama dengan Bumi, sekitar lima gram per sentimeter kubik.
“Ini mengejutkan karena kami memperkirakan kepadatannya lebih tinggi. Ini sesuai dengan perkiraan kami bahwa usia planet ini sangat tua,” kata ahli astrofisika planet Stephen Kane dari University of California, Riverside.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ada batas metalisitas yang lebih rendah untuk pembentukan planet berbatu . Menemukan planet seperti TOI-561 b dapat membantu astronom menemukan exoplanet berbatu yang lebih kuno.
“Meskipun planet khusus ini tidak mungkin dihuni hari ini. Itu mungkin pertanda dari banyak planet berbatu yang belum ditemukan di sekitar bintang tertua galaksi kita,” ujar Kane.
Menurut Kane, penemuan ini dapat membantu peneliti untuk mencari planet yang dapat dihuni. Umur bumi sekitar 4,5 miliar tahun; Tanda-tanda kehidupan paling awal diperkirakan berusia sekitar 3,5 miliar tahun.
“Meskipun TOI-561 b bukanlah tempat yang bagus untuk dikunjungi, ini merupakan petunjuk untuk membantu ilmuwan dalam mencari kehidupan lain di alam semesta,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post