ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pariwisata Indonesia membutuhkan terobosan nyata untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat internasional. Pasalnya, sejak dilanda pandemi Covid-19, kepercayaan wisatawan mancanegara terhadap pariwisata indonesia menurun tajam.
Setidaknya, hal itulah yang menjadi salah satu pertimbangan Presiden Jokowi mendepak Wishnutama Kusubandio dan menunjuk Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Ekraf) yang baru.
Menjawab itu, Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya akan menjalankan arahan Presiden Joko Widodo soal pengembangan sekor pariwisata dan industri kreatif dengan tiga cara, yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
“Inovasi di antaranya pendekatan big data. Pendekatan teknologi digital yang petakan seluruh potensi dan penguatan pada virtualisasi dan digitalisasi, inovasi, dan kreativitas destinasi super prioritas dalam setahun ke depan,” jelasnya.
Sandiaga Uno memaparkan strategi itu di forum rapat virtual bersama Kepala Dinas Pariwisata di 34 provinsi di Indonesia yang bertajuk “Rapat Strategi Meraih Kepercayaan Wisman & Wisnus untuk Berkunjung ke Destinasi Pariwisata di Era Adaptasi Baru”, Sabtu (26/12/2020).
Sandi menjabarkan, dalam konteks inovasi, harus ada terobosan dalam bidang kuliner, fesyen, serta kesenian dan budaya yang mencakup beragam tarian di Indonesia.
Tidak hanya itu, harapannya adalah inovasi yang hendak dilakukan dapat melibatkan sektor lain, seperti infrastruktur yang berkaitan dengan interkoneksi.
“Yang berinovasi bukan kita saja. Kita bisa inovasi produk dan regulasi, tapi harus jadi fasilitator inovasi ekosistem parekraf. Ekosistem itu yang akan bersama-sama tumbuhkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf),” papar Sandi.
Untuk strategi adaptasi, Sandiaga mengatakan bahwa penerapan standar protokol kesehatan CHSE untuk setiap destinasi wisata perlu dilakukan. Hal tersebut merupakan bagian dari destinasi wisata untuk beradaptasi di tengah wabah.
Selain itu, industri parekraf juga perlu beradaptasi dengan menargetkan pasar wisata dan ekonomi kreatif pada wisatawan nusantara (wisnus).
“Seperti yang dilihat, Inggris menghadapi varian Covid-19 baru sehingga harus tutup perbatasan. Wisatawan nusantara potensi yang luar biasa. Ini kita juga bisa dorong sebagai salah satu fokus kita di tengah pandemi,” tutur Sandi.
Untuk wisatawan mancanegara (wisman), jika sudah memungkinkan, perjalanan dari negara tertentu dapat diadaptasi melalui terciptanya travel bubble atau koridor perjalanan.
Dan yang penting adalah kolaborasi. Dalam konteks ini, Sandiaga mengedepankan komunikasi terbuka dan kerja sama antarpihak yang makin bersinergi.
“Harus kolaborasi, buka diskusi. Jangan lagi ada ego sektoral. Bersinergi saling menguatkan untuk pulihkan sektor andalan,” katanya.
Menurut Sandi, dengan para pelaku industri parekraf yang saling bekerja sama, hal tersebut merupakan bentuk perhatian kepada masyarakat.
Sebab, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia menyebabkan jutaan masyarakat kehilangan pekerjaan, termasuk yang bekerja dalam industri parekraf.
“Biasanya kerja lima hari seminggu, sekarang harus dirumahkan. Tidak kelihatan PHK, tapi kerja kurang dari sehari dalam seminggu, sehingga pendapatan turun drastis. Kolaborasi untuk bangun bangsa dan negara,” ujar Sandiaga Uno.
Presiden Jokowi memberi target satu tahun industri pariwisata Indonesia sudah harus bangkit dan pulih.
Beberapa arahan tersebut adalah akselerasi pembangunan infrastruktur lima destinasi super prioritas (5 DSP), yakni Danau Toba, Likupang, Mandalika, Borobudur, dan Labuan Bajo. Salah satu pantai di Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Kemudian, persiapan calendar of events, terutama di 5 DSP, penerapan aspek kesehatan dan keselamatan pada setiap destinasi wisata, juga menjadikan ekonomi kreatif sebagai lokomotif dalam menciptakan lapangan pekerjaan. (ATN)
Discussion about this post