ASIATODAY.ID, JAKARTA – Peluang ekspor Indonesia di pasar eropa kini terbuka lebar.
Pasalnya, lebih dari 7000 produk ekspor Indonesia yang masuk ke negara-negara The European Free Trade Association (EFTA) tidak dikenakan tarif bea masuk.
“Hal ini sebagai manfaat perjanjian perdagangan internasional yang dibangun Kementerian Perdagangan,” kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, dikutip Selasa (30/11/2021).
Dengan peluang ini, para pelaku usaha diharapkan makin terpacu melakukan ekspor.
“Beberapa manfaat IE-CEPA di antaranya adalah penghapusan tarif bea masuk ke negara anggota EFTA, yakni Swiss, Norwegia, Islandia, dan Liechtenstein. Keempat negara EFTA sangat memberi kontribusi terhadap perdagangan Indonesia. Lebih dari 7000 produk dari Indonesia masuk ke negara EFTA tidak dikenakan beamasuk. Ini dapat dimanfaatkan pelaku ekspor sehingga lebih ekonomis, praktis, efisien, dan bermanfaat,” ungkap Jerry.
Dikatakan, saat ini Kemendag telah menyelesaikan 23 perjanjian di seluruh negara di dunia yang mewakili lima benua.
“Ini kerja keras semua pihak yang harus dimanfaatkan pelaku usaha. Diharapkan melalui sosialisasi didapat hasil konkret dalam meningkatkan ekspor Indonesia,” tandasnya.
Diberi Penghargaan
Lima perusahaan diberi penghargaan atas dedikasinya dalam memanfaatkan Free Trade Agreement (FTA) Center dengan melakukan ekspor menggunakan surat keterangan asal (SKA) preferensi.
Perusahaan tersebut, yaitu PT Mega Prima Mandiri dengan produk sarung tangan kulit dan tekstil ke Jepang, CV Cocoon Asia (furnitur ke Amerika Serikat dan Eropa), PT Budi Makmur (kulit disamak ke Tiongkok), PT Choice Plus Makmur (biskuit ke negara ASEAN dan Korea Selatan), CV Dian pratama (daun lompong ke Australia).
Perdagangan Indonesia-EFTA
Pada periode Januari—September 2021, total perdagangan Indonesia-EFTA mencapai USD1,73 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke EFTA mencapai USD 1,17 miliar sedangkan impor Indonesia dari EFTA sebesar USD 559,36juta.
Dengan demikian, Indonesia mengalami surplus sebesar USD 606,64 juta. Produk ekspor utama Indonesia ke EFTA di antaranyaemas, perhiasan, sisa skrap logam mulia, serat optik, dan buldozer. Sementara impor Indonesia dari EFTA antara lain bahan peledak dan amunisi, tinta, jam tangan dari logam mulia, jam tangan, dan ikan. (ATN)
Discussion about this post